Surabaya (pilar.id) – Di era digitalisasi dengan perkembangan teknologi yang kian pesat. Membuat masyarakat, harus mengikuti perkembangan tersebut.
Maka dari itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh pimpinan dan anggota Fatayat Nahdatul Ulama (NU) Jatim, menguatkan dakwah digital dengan pesan mewujudkan hidup damai, rukun dan menyemai kasih antar sesama umat manusia.
“Ini harus tumbuh dari lini manapun dan sudah menjadi komitmen dari seluruh pengurus Fatayat NU,” kata Gubernur Khofifah dalam acara Fatayat NU Award bertema ‘Simfoni Cinta untuk Ibu’ di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Selasa (27/12/2022)
Menurutnya, dakwah face to face atau tatap muka menjadi hal biasa, akan tetapi dakwah secara virtual akan terus hidup di berbagai media, serta dapat terekam dan tersemai sepanjang waktu.
“Dakwah virtual bisa dikuatkan Fatayat NU sehingga ketika muncul narasi tidak pro perdamaian, Fatayat melakukan penetrasi, ketika ada narasi yang ingin membangun cara pandang Indonesia yang tidak Pancasila, Fatayat melakukan penetrasi dan pro aktif mendorong pola dakwah penuh kasih dan damai,” jelasnya.
Adanya uaya penetrasi tersebut, baginya juga bisa dilakukan ketika menerapkan format dakwah rahmatan lil alamin. Namun perspektif tersebut, harus disemai oleh seluruh struktur dari tingkat ranting hingga pucuk pimpinan Fatayat NU.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, jika persemaian secara digital itu tanpa batas, dan bisa di akses di seluruh dunia dan dari generasi ke generasi bagaimana perspektif dakwah mewujudkan kerukunan, kasih dan damai,” jabarnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Fatayat NU Jatim Dewi Winarti mengatakan jika pesan Gubernur Khofifah terkait toleransi keagamaan untuk menjaga kerukunan, kedamaian dan menyemai kasih, bisa menjadi semangat serta atensi dari kelompok Fatayat NU.
“Dakwah yang inklusif dan dakwah yang bisa menebar satu kecintaan kepada banyak kelompok menjadi bagian yang penting untuk dilakukan secara kolektif,” tuturnya.
Selain itu, menurutnya para Fatayat NU juga telah mendorong gerakan dakwah kedamaian dan kerukunan melalui sentuhan teknologi, dengan daiyah platform digital yang diisi generasi milenial, mereka menyerukan kebangsaan dan kedamaian.
“Lahir dari sebuah pemikiran dan gerakan yang strategis dan dukungan sehingga melahirkan generasi yang insyaallah bisa menghantarkan negara menjadi bangsa yang santun dan moderat,” pungkasnya. (jel/hdl)