Surabaya (pilar.id) – Ya, mekarnya Bunga Tabebuya di beberapa daerah di Jawa Timur, mulai dari Surabaya, Malang, Batu, Jombang, Blitar, dan lain-lain, mengundang decak kagum tersendiri. Hadirnya bunga ini, kata sejumlah orang, mengingatkan kita pada pesona Jepang.
Dan bulan ini, jadi momen terakhir untuk menikmatinya. Karena Tabebuya mulai berbunga pada April hingga September atau saat musim panas. Setelah bunganya mekar 3 hingga 4 hari, kemudian berguguran.
Berkunjung di Kabupaten Jombang, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyempatkan diri menyaksikan Bunga Tabebuya di alun-alun kota, Sabtu (3/9/2022) sore lalu.
Didampingi Bupati Jombang Mundjidah Wahab, ia berjalan kaki dari Pendopo Kabupaten Jombang menuju ke Alun-alun Jombang.
Sambil menyapa warga sekitar, Gubernur Khofifah pun tak henti-hentinya mengagumi dan terpukau akan cantiknya Bunga Tabebuya.
Melihat keindahan tersebut, Gubernur Khofifah mengajak masyarakat sekitar untuk menikmatinya sekaligus bisa berswa foto atau selfie di bawahnya. Nuasana jalan ala Negeri Sakura ini tak hanya di Jombang, tetapi kabupaten/kota lainnya juga saat ini sedang bermekaran Bunga Tabebuya.
“Saya mengajak seluruh warga untuk bisa menikmati keindahan Bunga Tabebuya. Ayo buruan karena masa mekar tabebuya 3 sampai 4 hari saja. Setelah itu rontok tunggu tahun depan bisa menikmati lagi. Selamat berakhir pekan. Jangan lupa bahagia,” ajaknya.
Menurutnya, keindahan Bunga Tabebuya di Jatim ini tak kalah indah dari Bunga Sakura yang ada di Jepang. Untuk itu, ia berharap mekarnya Bunga Tabebuya di berbagai daerah di Jatim bisa jadi destinasi wisata menarik yang bisa dikembangkan.
“Kalau ingin menikmati keindahan bunga yang bermekaran seperti Bunga Sakura di Jepang tidak perlu jauh-jauh. Di Jatim banyak Tabebuya yang mirip Bunga Sakura. Jadi tunggu apalagi ayo nikmati saat-saat mekarnya Bunga Tabebuya ini,” katanya.
Di akhir, Khofifah berharap mekarnya Bunga Tabebuya ini dapat menjadi spirit bagi kab/kota yang ada di Jatim untuk memperindah kotanya dengan berbagai tanaman. Sehingga tidak hanya indah dan cantik, tapi juga mampu menyumbang oksigen atau sedekah oksigen.
“Menanam berbagai tanaman dan pohon-pohon yang indah tidak hanya mempercantik keindahan kota, tapi ini bagian dari sedekah oksigen bagi makhluk hidup yang ada di muka bumi ini,” pungkasnya. (jel/hdl)