Yogyakarta (pilar.id) – Gunung Merapi yang berstatus Level III kembali mengeluarkan guguran awan panas dengan jarak 1 kilometer ke arah Kali Boyong, Sleman, Jumat (11/11/2022).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso mengatakan gugur awan panas terjadi dua kali pada pukul 09.05 WIB dan 12.08 WIB yang meluncur ke arah barat daya.
“Selama pantauan dari pukul 06.00-12.00 WIB, di atas puncak kawah Merapi setinggi 30-150 meter, terdapat asap kawah berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan bertekanan lemah,” jelas Agus.
Agus menjelaskan, ketebalan guguran awan panas pertama tercatat seismograf berdurasi 135 detik dengan amplitudo 18 mm, disusul guguran kedua berdurasi 104 detik dengan amplitudo 23 mm.
Selain itu, berdasarkan pengamatan visual sejak 28 Oktober hingga 3 November 2022 aktivitas Gunung Merapi tidak ada perubahan morfologi yang signifikan antara kubah barat daya maupun tengah Merapi.
Agus menyatakan, apabila terjadi letusan eksplosif maka lontaran material vulkaniknya akan menjangkau wilayah dalam radius tiga kilometer dari puncak Merapi.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi, lanjut Agus dapat berimbas ke area dalam sektor selatan-barat daya diantaranya maksimal sejauh lima kilometer dari Sungai Boyong, dan tujuh kilometer dari Sungai Bedog, Bebeng dan Krasak.
“Selain itu, guguran lava dan awan lanas bisa berdampak ke arah tenggara yang meliputi Sungai Woro sejauh tiga kilometer dan Sungai Gendol sejauh lima kilometer,” tutupnya. (riz/hdl)