Jakarta (pilar.id) – Potensi cuaca ekstrem mulai dari hujan lebat hingga banjit mengancam wilayah DKI Jakarta hingga pergantian tahun 2023 mendatang.
Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyiapkan empat strategi dalam mengantisipasi cuaca ekstrem.
Selain ancaman bencana hidrometeorolog, ada juga ancaman bencana gempa di Jakarta.
Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan strategi pertama adalah menyiapkan teknologi modifikasi cuaca apabila terjadi cuaca ekstrem di Ibu Kota.
“Pemprov DKI Jakarta kerja sama dengan BNPB, BRIN, dan TNI AU, akan membahas kemungkinan modifikasi cuaca apabila terjadi cuaca ekstrem di Jakarta,” ungkap Isnawa Adji, Selasa (27/12/2022).
Strategi kedua, pihaknya akan memantau ketahanan bangunan gedung bertingkat maupun yang lainnya, berkaitan dengan ancaman gempa.
Pihaknya belajar dari bencana gempa yang terjadi di Cianjur Jawa Barat, sehingga dapat meminimalisi dampaknya.
“Belajar dari kejadian gempa Cianjur, bangunan- bangunan harus kembali kita pantau. Kita cek keberadaan gedung-gedung bertingkat maupun gedung lainnya,” tuturnya.
Lebih lanjut Isnawa menjelaskan, kekuatan gedung di Jakarta perlu terus dipantau. Termasuk pembangunan sekolah di Jakarta, harus dimasukkan unsur ketahanan gempa.
“Ini kita bekerja sama dengan Dinas PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) dan lain-lain,” ujarnya. (ade)