Surabaya (pilar.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat, khususnya para nelayan, untuk memanfaatkan momentum Hari Nusantara yang jatuh pada 13 Desember 2023 sebagai kesempatan untuk mempererat persatuan Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan setelah ia membuka peringatan Hari Nusantara 2023 di Pantai Ria Kenjeran, Senin (11/12/2023).
Gubernur Khofifah menceritakan bagaimana persatuan Indonesia, sebagai negara kesatuan, dapat tetap terjaga.
“Pada tahun 1336, konsep Nusantara sebenarnya telah dicetuskan oleh Mahapatih Gajah Mada melalui Sumpah Amukti Palapa. Melalui sumpah tersebut, Gajah Mada berjanji untuk mempersatukan semua pulau di Nusantara, bahkan sampai harus berpuasa untuk mewujudkannya,” ungkapnya.
“Ini menunjukkan bahwa menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia memerlukan ikhtiar baik secara lahiriah maupun batiniah,” tambah Gubernur Khofifah.
Perlu diketahui, peringatan Hari Nusantara dirayakan sejak tanggal 13 Desember 1999, berawal dari Deklarasi Djuanda yang diumumkan pada 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia saat itu, Djuanda Kartawidjaya.
Deklarasi Djuanda menegaskan bahwa laut Indonesia di antara dan di dalam kepulauan Indonesia membentuk satu kesatuan wilayah negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Presiden Soekarno memperkuat hal ini dengan mendorong PBB untuk mengakui bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan,” jelasnya.
Deklarasi ini kemudian diresmikan dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan UNCLOS (United Nations Convention On The Law Of The Sea) 1982, yang menegaskan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan.
“Bung Karno pernah menyatakan bahwa laut bagi Indonesia adalah pemersatu, bukan pemisah. Oleh karena itu, konsep ZEE tidak dapat diterapkan di Indonesia karena laut di sini membentuk satu kesatuan,” katanya.
Gubernur Khofifah juga memberikan apresiasi kepada pelaku usaha dan kepala daerah yang telah berdedikasi dalam pengembangan sektor perikanan dan kelautan di Jawa Timur. Penghargaan kelompok nelayan terbaik kategori pengembangan diversifikasi usaha diberikan kepada KUB Barokah Kabupaten Banyuwangi.
Penghargaan kelompok terbaik dalam kategori penggunaan alat tangkap ramah lingkungan diberikan kepada KUB Mina Makmur Kabupaten Blitar, sementara Pokdakan Terbaik dalam pelestarian ikan lokal di Jawa Timur diraih oleh Pokdakan Mina Jam Tiga Kabupaten Pasuruan.
Penghargaan Pokdakan Terbaik dalam mengembangkan usaha ikan hias Mas Koki di Jawa Timur diberikan kepada Pokdakan Tirto Moyo Asri Kabupaten Tulungagung.
Penghargaan untuk UKM pengolah dan pemasaran hasil perikanan terbaik diberikan kepada Pawon Klothok Ning Niniek. Serta, unit pengolahan ikan terbaik dalam mendukung Program Peningkatan Konsumsi Ikan berhasil diraih PT Kelola Mina Laut.
Kategori Kelestarian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan diberikan kepada Pokmaswas Kejung Samudra Kabupaten Trenggalek.
Penghargaan Produktivitas Lahan Garam Tertinggi diberikan kepada Kugar Bunga Melati Kabupaten Pamekasan. Sementara itu, untuk kepala daerah, kategori Pembina Terbaik Pemberdayaan Nelayan diberikan kepada Walikota Surabaya. Pembina Terbaik Kelembagaan Kelompok Usaha Bersama (KUB) diberikan kepada Bupati Trenggalek.
Pembina Terbaik Penerapan Taat Berijin berhasil diraih Bupati Pamekasan. Kemudian, kategori Pembina Terbaik Pengembangan Budidaya Lele Sistem Sirkulasi diraih Bupati Kediri.
Pembina Terbaik Penerapan Cara Budidaya Ikan Yang Baik di Provinsi Jawa Timur diberikan kepada Bupati Sidoarjo. Serta, Pembina Terbaik Penerapan Cara Pembenihan Ikan Yang Baik di Provinsi Jawa Timur diberikan kepada Bupati Ngawi.
Khusnul Arifin, perwakilan Kelompok Masyarakat (Pokmas) Boto Tale Desa Kepuh Taluk, Kelurahan Tambak, Kabupaten Gresik, menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan mesin kapal yang diterima.
“Mewakili masyarakat dan nelayan di Bawean, kami mengucapkan terima kasih. Bantuan ini sudah kami terima dan kami gunakan selama kurang lebih 4-5 bulan,” ucapnya.
Menurut Khusnul Arifin, bantuan tersebut sangat bermanfaat. Kapal mesin diesel 27 PK yang diberikan meningkatkan produktivitas para nelayan.
“Sangat produktif untuk kami. Kapal dan mesinnya besar, sehingga penangkapan ikan kami juga semakin maksimal. Semoga Ibu Gubernur terus memberikan perhatian kepada nelayan di Jatim. Lanjut terus bu Khofifah!” pungkasnya. (tok/hdl)