Jakarta (pilar.id) – Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi) Jeirry Sumampow mengaku heran dengan para kandidat yang diam saja ketika melihat harga bahan bakar minyak (BBM). Padahal, dari pernyataan mereka dapat dilihat keberpihakannya kepada rakyat kecil seberapa besar.
“Nggak ada komentar mereka yang katakalah yang solutif, terhadap persoalan yang muncul. Misalnya, apa komentar mereka tentang kenaikan harga BBM?” kata Jeirry kepada Pilar.id, di Jakarta, Jumat (16/9/2022).
Dengan melihat sikapnya terhadap kenaikan harga BBM, lanjut Jeirry, juga dapat diketahui kebijakan yang akan diambilnya apabila terpilih menjadi presiden pada 2024 nanti.
Dari nama-nama yang muncul dan sering dibicarakan di berbagai platform media, semestinya punya kebijakan berbeda untuk ditawarkan kepada publik.
“Kalau kebijakannya seperti sekarang, berarti tidak ada peningkatan!” ucapnya.
Dengan kejelasan sikap tersebut, publik nantinya akan memiliki harapan yang jelas pula terhadap kebijakan di sektor energi. Terlebih, persoalan BBM selalu muncul dalam setiap periode kepemimpinan nasional.
“Jadi kalau muncul kebijakan tentang BBM, publik tahu bahwa dia akan mengambil kebijakan seperti ini. Nah atas dasar gagasan-gagasan ini, pemilih akan menentukan pilihan,” urainya.
Jeirry menambahkan, ke depan Indonesia butuh figur-figur solutif. Figur tersebut bukan hanya sekadar nampang. Setelah mereka dipasang, tetapi tidak memiliki visi misi yang jelas.
“Dan kita akan mengulang terus menerus hal yang sama,” pungkasnya. (ach/din)