Bandung (pilar.id) – Pertandingan Indonesia melawan Bangladesh tadi malam merupakan laga resmi pertama yang boleh dihadiri penonton. Antusiasme para pendukung timnas Indonesia pun sangat terasa selama jalannya pertandingan.
Mereka mencurahkan kerinduan menonton langsung di stadion dengan memberikan dukungan tak henti-henti selama 90 menit jalannya pertandingan. Nyanyian, yel-yel, iringan musik, dan tepuk tangan terus menggema di Stadion Si Jalak Harupat.
Menyaksikan dukungan yang begitu intens, pelatih Indonesia, Shin Tae-Yong pun menyampaikan permohonan maaf. Pasalnya, Indonesia gagal meraih kemenangan setelah bermain tanpa gol, 0-0 melawan Bangladesh di laga persahabatan FIFA Matchday.
“Kami tidak bisa memberikan hasil yang bagus. Saya mohon maaf,” ujar dia, konferensi pers usai pertandingan Rabu (1/6/2022) malam tadi.
Nyaris sepanjang 90 menit mereka bernyanyi, melantunkan yel-yel diiringi musik dan tepukan tangan. Para pendukung sangat antusias karena itu menjadi pertandingan pertama timnas Indonesia dengan penonton di stadion saat pandemi Covid-19.
“Dukungan dari suporter itu sangat keren. Seharusnya kami pun bisa menunjukkan performa serupa. Namun ternyata tidak bisa. Saya sekali lagi meminta maaf, sekaligus terima kasih kepada masyarakat Indonesia,” tutur dia.
Shin mengakui timnya tidak tampil maksimal dalam pertandingan tersebut. Seharusnya, menurut pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu, Indonesia dapat memenangkan pertandingan dengan selisih gol yang jauh dari lawan.
“Memang pertandingan itu berstatus persahabatan. Akan tetapi, laga tersebut tetap saja uji coba sebelum Kualifikasi Piala Asia 2023 di Kuwait. Seharusnya kami bisa menang dengan selisih tiga atau empat gol untuk membahagiakan suporter,” kata pria berusia 52 tahun tersebut.
Timnas Indonesia sejatinya tampil dominan dalam laga melawan Bangladesh. Skuad Garuda setidak-tidaknya mempunyai empat peluang emas, tetapi semuanya dapat digagalkan kiper lawan, Anisur Rahman sehingga pertandingan berakhir seri 0-0.
Sementara pemain sayap timnas Indonesia, Saddil Ramdani, menegaskan dia dan rekan-rekannya sudah berusaha maksimal pada pertandingan itu.
“Kami sudah menjalankan instruksi pelatih. Akan tetapi, inilah sepakbola. Kita tidak bisa memprediksi siapa yang akan menang. Pelatih selalu menguatkan kami, secara mental maupun ketika bertanding. Semoga kami terus berkembang ke depan,” tutur Ramdani.
Berikutnya, timnas Indonesia akan kembali ke Jakarta untuk bersiap terbang menuju Kuwait. Di sana, skuad “Garuda” akan menjalani pertandingan Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 pada 8-14 Juni 2022. Selain Indonesia, grup itu dihuni tuan rumah Kuwait, Yordania, dan Nepal. (fat)