Mukomuko (pilar.id) – Akses jalan utama di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu terputus akiabt lonsor yang terjadi setelah hujan lebat yang turun dalam beberapa hari terakhir.
Jalan longsor tersebut terjadi di Kecamatan Penarik dan menyebabkan terputusnya akses jalan yang menghubungkan dua desa di kecamatan tersebut. Sebab, tanah longsor tersebut telah menimbun jalan utama sepanjang 20 meter.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Desa Sendang Mulya, Kecamatan Penarik, Rudi saat dihubungi di Mukomuko, Minggu (18/9/2022). Menurut Rudi, longsor yang menyebabkan jalan terputus tersebut terjadi pada Sabtu (17/9/2022) malam.
“Kejadiannya Sabtu (17/9/2022) malam, tetapi kami tidak tahu jam berapa, yang pasti kami baru tahu hari Ahad (18/9/2022) ini karena warga yang pergi ke pasar tidak bisa melewati jalan tersebut,” katanya.
Ia mengatakan, tanah longsor yang menutup akses jalan utama yang menghubungkan Desa Sendang Mulya dengan Desa Suka Maju dan desa lain di Kecamatan Penarik tersebut termasuk paling parah dibandingkan sebelumnya.
Selama ini tanah longsor yang menutup akses jalan yang berada di perbatasan desa ini dengan Desa Suka Maju masih bisa diatasi oleh warga dengan cara swadaya menyingkirkan material longsor.
Namun tanah longsor yang terjadi saat ini terlalu parah dengan panjang jalan yang tertimbun longsor sepanjang 20 meter sehingga tidak mampu diatasi oleh warga.
“Hanya alat berat yang bisa menyingkirkan material longsor yang menutup jalan ini. Kalau warga tidak sanggup menyingkirkan material longsor sebanyak itu,” ujarnya.
Ia mengatakan, untuk sementara ini tidak ada kendaraan roda empat dari dan luar desa ini yang bisa melewati jalan tersebut. Kalau sepeda motor bisa lewat tetapi harus didorong oleh empat orang.
“Mobil muatan sawit dari desa ini untuk sementara ini terpaksa berhenti beroperasi karena tidak ada yang bisa lewat di jalan tersebut,” ujarnya.
Mobil muatan tandan buah segar kelapa sawit milik petani dari desa ini biasanya melewati jalan tersebut untuk menjual hasil komoditi perkebunan di sejumlah pabrik kelapa sawit di Kecamatan Penarik.
Selanjutnya, pemerintah setempat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang diharapkan segera menyingkirkan material longsor yang menutupi akses jalan utama di wilayah ini, demikian Rudi. (fat)