Banyuwangi (pilar.id) – Polresta Banyuwangi terus menyiapkan skema pengamanan menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15 hingga 16 November 2022 mendatang.
Seluruh personel pengamanan yang tergabung dalam Satgas Pamwil Jatim dalam penggelaran operasi Terpusat Puri Agung 2022, langsung dikumpulkan di halaman Polresta Banyuwangi pada Senin (24/10/2022)
Dalam apelnya, terdapat 380 personel disiapkan. Ratusan personel itu, merupakan gabungan dari semua fungsi Reskrim, Satnarkoba, Satlantas, Bagops, Samapta serta lainnya.
Pada apel yang dipimpin oleh Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Deddy Foury Millewa tersebut, menekankan agar anggota bisa berkoordinasi dengan instansi lainnya.
Setidaknya ada 17 titik yang menjadi prioritas pengamanan Satgas Pamwil Jatim tersebut, dengan sasaran, barang berbahaya atau orang asing yang hendak menyeberang ke Bali.
“Kami melakukan pengecekan kesiapan Satgas Pamwil Jatim Dalam Penggelaran Operasi Terpusat Puri Agung 2022 dalam Pengamanan Event Internasional KTT G20 di Bali,” ujar Kapolresta Banyuwangi.
Selanjutnya Kombespol Deddy mengatakan, jika seluruh personel disebar sejak hari ini. Khususnya tiga titik di Pelabuhan Tanjungwangi.
“Belasan titik tersebut, merupakan pelabuhan rakyat yang sebelumnya tidak menjadi prioritas. Namun, saat ini menjadi prioritas pengamanan sebagai upaya antisipasi,” katanya.
Maka dari itu, pihaknya meminta kepada semua anggota dan semua aparat bersinergi mendukung pengamanan. Mulai dari simulasi pengamanan bersama instansi lainnya dan skema pengamanan bersama Polda Jatim dan Pemkab Banyuwangi dalam proses pengamanan.
“Kami mengharapkan pengoptimalan Closed Circuit Television (CCTV) yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi, untuk mengoptimalkan pemantauan juga,” ungkapnya.
Adanya latihan ini, Kombespol Deddy berharap agar pelaksanaan G20 bisa berjalan aman, tentram dan kondusif. Bahkan, tidak ada aksi terorisme yang terjadi selama pelaksanaan G20.
“Makanya sasaran pelaksanaan pengamanan untuk menyisir orang yang tidak dikenal ataupun barang yang berbahaya yang akan dikirim ke Bali,” tutupnya.(jel/hdl)