Jakarta (pilar.id) – Para jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam gelombang II pemberangkatan tahun 2022 langsung melaksanakan umrah wajib di Masjidil Haram, Makkah. Ibadah itu mereka jalankan beberapa jam setelah mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Jemaah gelombang II yang pertama tiba di Jeddah adalah kloter 24 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 24) sebanyak 393 orang. Para jemaah ini mendarat di Jeddah pukul 03.00 Waktu Arab Saudi.
Sebelum melaksanakan umrah wajib, para jemaah ini ditempatkan di Al Lu’luah Hotel Nomor 301 di Sektor 3 Raudhah Makkah untuk istirahat sejenak. Lalu, para jemaah melanjutkan perjalanan ke Masjidil Haram.
Kedatangan para jemaah ini lebih cepat dari jadwal yang ditentukan yaitu pukul 07.00 Waktu Saudi. Ini karena Kloter 24 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede menikmati layanan fast track.
Salah satu jemaah Kloter 24 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede, Jali, bersyukur bisa tiba lebih cepat di Bandara Jeddah. Sehingga, jemaah haji asal Kabupaten Lebak ini tidak perlu menunggu terlalu lama.
“Alhamdulillah, saya dan jemaah lainnya tidak menunggu lama di Bandara Jeddah, setelah diambil paspor langsung bersiap memakai ihram, naik bus untuk ke Makkah,” kata Jali.
Proses imigrasi jemaah asal Embarkasi Jakarta-Pondok Gede dilakukan di Jakarta melalui layanan fast track (jalur cepat). Sehingga jemaah tidak perlu mengantre panjang di loket imigrasi Bandara Jeddah.
“Alhamdulillah, proses di bandara sejak turun di pesawat cepat, tidak menunggu lama, setelah pakai ihram langsung ke Makkah,” ujar jemaah lain, Rodi.
Ketika pukul 08.00 waktu Saudi, jemaah haji langsung menuju Masjidil Haram dengan bus Shalawat yang sudah disiarkan. Ada enam unit bus yang mengantarkan jemaah untuk melaksanakan umrah wajib, sementara di sektor 3 disiapkan 16 bus dan akan ditambah seiring semakin banyaknya jemaah yang datang.
Jamaah haji gelombang II secara bertahap tiba di Tanah Suci. Kedatangan jemaah dengan layanan fast track ini juga disambut langsung oleh Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arsad Hidayat, Kepala Daerah Kerja Bandara Haryanto, dan Konjen RI di Jeddah Eko Hartono.
Dengan layanan ini, jemaah tak lagi menjalani pemeriksaan keimigrasian setiba di Arab Saudi. Pemeriksaan yang mereka lalui hanya X-Ray untuk mengecek barang bawaan di tas tentengan. (beq/kemenag)