Jakarta (pilar.id) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan aplikasi TeleJemaah Puskes Haji untuk memantau kondisi kesehatan jemaah haji Indonesia. Aplikasi ini dipakai saat musim haji nanti guna memudahkan pemantauan kesehatan terutama pada jemaah berisiko tinggi.
Kepala Pusat Kesehatan Haji, Budi Sylvana, mengatakan aplikasi ini memiliki fitur input data kesehatan hingga galeri maupun artikel. Jemaah haji dapat mengunduh aplikasi tersebut di PlayStore.
“Tujuannya sebagai media edukasi secara elektronik yang berbentuk aplikasi berbasis Android saat ini dan aplikasi ini sudah tersedia di Play Store dan bisa di download gratis,” kata Budi di Jakarta, Selasa (31/5/2022).
Pada menu terdapat fitur input data kesehatan terdiri dari tekanan darah, gula darah, saturasi oksigen, subuh tubuh, hingga keluhan. Selain itu, juga terdapat informasi vaksinasi yang sudah dilakukan jemaah sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Data vaksinasi berasal dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan. Seluruh data pada TeleJemaah tidak bisa diubah.
“Jadi tinggal kita integrasikan data yang ada di Siskohatkes dengan TeleJemaah Haji sebagai informasi jemaah haji kita sudah divaksinasi,” ucap Budi.
Aplikasi ini juga mencantumkan obat sedang dikonsumsi jemaah Haji. Lewat aplikasi ini pula, jemaah dapat menghubungi petugas kesehatan yang menyertai kloter jika membutuhkan bantuan.
“Nanti kita masukkan nomor kontak petugas ke dalam aplikasi Tele Petugas. Nama aplikasinya Tele Petugas ini connect dengan TeleJemaah. Aplikasi Tele Petugas berfungsi untuk memantau jemaah haji berisiko tinggi,” kata dia.
Pada TeleJemaah ada pula fitur perkiraan cuaca sebagai early warning system untuk menghadapi suhu ekstrem di Arab Saudi. Ada juga tombol bantuan yang tersambung ke TelePetugas.
Saat jemaah menekan tombol ini, petugas akan mengetahui lokasinya berdasarkan titik koordinat. Segera petugas meluncur ke lokasi.
Aplikasi TeleJemaah terhubung dengan wrist band yang dipakai di pergelangan tangan jemaah. Wrist band berbentuk seperti smart watch dan terhubung dengan aplikasi TeleJemaah pada ponsel pintar milik jemaah haji.
Perangkat ini difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan khusus bagi jemaah haji berisiko tinggi. Pada wrist band terdapat data kondisi kesehatan jemaah haji yang didapat melalui infra merah.
Data itu kemudian terhubung ke TeleJemaah dan Tele Petugas. Pengiriman data ini sifatnya otomatis.
“Jadi begitu dia tensinya normal misalnya 120/80, begitu tensinya di atas itu misal 150 akan memberikan sinyal bunyi di Tele Petugasnya. Tele Petugas itu bisa memantau semua hasil, semua instrumen yang ada di TeleJemaah,” tuturnya. (her/beq)