Tuban (pilar.id) – Kloter 24 jemaah haji asal Kabupaten Tuban telah pulang ke Tanah Air dengan selamat. Pada pukul 09.30 WIB, iring-iringan bus sebanyak 7 armada, 1 truk kontainer, dan ambulans memasuki halaman Kompi Senapan C 521.
Ashabul Yamin, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Tuban, mengungkapkan bahwa jumlah jemaah haji kloter 24 sebanyak 317 orang. Dengan kedatangan mereka, jumlah jemaah haji Tuban yang telah pulang mencapai 1.194 orang.
“Jumlah gabungan dari kloter 18, 19, dan 24 adalah 1.194 dari total jemaah yang berangkat sebanyak 1.291 orang,” ungkapnya kepada media pada Sabtu (15/7/2023).
Ia menyatakan bahwa proses kepulangan berjalan lancar dan kondisi jemaah haji dalam keadaan sehat.
Ashabul menambahkan bahwa kloter 24 terdiri dari beberapa kabupaten, yaitu Tuban, Lamongan, Sidoarjo, dan Magetan. Sementara itu, jemaah haji asal Tuban yang masih belum pulang adalah kloter 46, 23, dan 87. “Kloter 46 dijadwalkan tiba pada 23 Juli, sedangkan kloter 83 dan 87 di awal Agustus,” tambahnya.
Salah satu jemaah haji asal Desa Talun, Kecamatan Montong, Sumei (75), merasa bersyukur telah tiba di Tanah Air dan bisa berkumpul kembali dengan keluarga. Ia mengakui bahwa seluruh rangkaian ibadah haji dapat dilalui dengan lancar, meskipun ia harus menggunakan kursi roda saat tawaf.
Sumei juga memberikan apresiasi terhadap pelayanan yang diterimanya selama menjalani ibadah haji. Ia merasa senang dengan ketersediaan makanan dan pemeriksaan kesehatan berkala yang diberikan.
Ia berharap dapat kembali ke Tanah Suci bersama anak dan cucunya. Bahkan, ia meninggalkan piring, gelas, dan barang lainnya di Tanah Suci dengan harapan agar mereka juga bisa pergi ke sana. “Saya berharap barang-barang tersebut dapat diambil oleh anak dan cucu saya, sehingga mereka juga bisa ke sana. Semoga doa saya dikabulkan,” ucapnya sambil terharu.
Sebagai informasi, dari total jemaah haji sebanyak 1.291 orang, terdapat 13 jemaah yang meninggal dunia. Berikut adalah data jemaah haji yang meninggal:
- Dimyati Mardin Khusnan (73 tahun), kloter 24, dari Desa Leran, Senori – Tuban, meninggal dunia di Madinah karena sakit.
- Ahmad Ibnu Sholah bin KH. Mahmud (43 tahun) dari Tanggir, Singgahan, Tuban, kloter 18, meninggal dunia di Makkah.
- Abdullah Sidik bin Syamsuri (42 tahun), dari Widang – Tuban, kloter 18, meninggal dunia di Makkah sebelum menjalankan ibadah haji.
- Suparman bin Empeng (64 tahun) dari Dusun Kemoro RT 01 RW 01 Mergoasri, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, kloter 18, meninggal dunia di Makkah sebelum menjalankan ibadah haji.
- Suparti binti Urip Tirto (80 tahun) dari Desa Sidomulyo, Kecamatan Jatirogo, kloter 18, meninggal dunia di Makkah setelah menjalankan ibadah haji.
- Sulasmi binti Astro Djari (71 tahun) dari Desa Sawahan, Kecamatan Rengel, kloter 18, meninggal dunia di Makkah setelah menjalankan ibadah haji.
- Saijan (90 tahun) dari Widengan, Semanding, kloter 19, meninggal dunia di Makkah setelah menjalankan ibadah haji.
- Sitin Rono Djijat (67 tahun) dari Desa Kaligede, Kecamatan Senori, Tuban, meninggal dunia pada 7 Juli 2023 di RS. An Nur Makkah.
- Sulastri Lamidjo Karsiman (68 tahun), kloter 19 rombongan 4 dari Bejagung, Semanding Tuban, meninggal dunia karena sesak nafas di KKHI.
- Rasdi Sarto Puro (67 tahun), kloter 24 dari Kedungmakam, Jatirogo, Tuban, meninggal dunia karena diare kronis di RS. AL Zahir Makkah.
- Rusmiyati binti Sri Sosro Darmo (85 tahun) alamat Klakeh, Bangilan, Tuban, meninggal dunia karena serangan jantung dan dirawat di RS. King Faisal.
- Ladi Bin Sadiran Sadimin (58 tahun) dari Kumpulrejo, Parengan, Tuban, meninggal dunia di RS. King Faisal karena hipertensi dan masalah jantung, dimakamkan di Pemakaman Sorayya.
- Siti Ananingsih, S.Pd binti Abdur Rachman (69 tahun) jemaah haji kloter 18, asal Desa Sambonggede, Merakurak, meninggal dunia di RS. King Faisal Makkah karena serangan jantung.
Sementara Darniti, jemaah haji yang menderita stroke di asrama haji sebelum keberangkatan ke Makkah, setelah permohonan keluarga, ia dibawa pulang dan meninggal dunia di rumahnya pada 7 Juli 2023. (usm/hdl)