Pontianak (pilar.id) – Bahaump Bide Bahana digelar DPP Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) dilaksanakan di Rumah Radakng Kota Pontianak Kalimantan Barat.
Bahaump Bide Bahana merupakan kegiatan berkumpul menggunakan bahasa Dayak yang artinya adalah pertemuan akbar.
Ribuan pasukan merah tampak memadati lapangan Rumah Radangk di Jalan Sutan Syahrir Abdurrahman dari pukul 06.00 Wib pagi.
Mereka mendukung pembangunan IKN yang mereka sampaikan didepan Presiden RI Joko Widodo, Kapolri dan Gubernur Kalbar beserta jajaran.
Presiden RI Joko Widodo saat menghadiri kegiatan tersebut mengucapkan terima kasih atas dukungan dari para pasukan merah dalam pembangunan nusantara di Kalimantan.
“Kita akan membangun pembangunan ibu kota nusantara di Pulau Kalimantan tentu dengan dukungan masyarakat Suku Dayak sangat dibutuhkan,” ungkapnya
Iapun bertanya kepada ribuan pasukan merah, Apakah saudara mendukung ibukota Indonesia di Kalimantan?.
“Terima Kasih saya senang sekali saat ditanya dari Kabupaten Sintang, Melawi, Nanga Badau ada yang perjalanan 8 jam ada yang sudah sampai. Menunjukkan semangat yang tinggi akan pembangunan IKN,” urainya.
Diakuinya jika Indonesia penuh dengan keberagaman dengan 714 suku di Indonesia dan terdiri dari 406 sub suku Dayak.
“Dan yang penting pemimpin Indonesia kedepannya siapapun harus menyadari dengan keberagaman Indonesia yang berbeda-beda dan beragam yang menjadi kekayaan negara dan menjadi prinsip pemimpin dimasa yang akan datang,” paparnya.
“Bahwa perbedaan adalah sebuah kekuatan bukan kelemahan sehingga perbedaan bukan memecah belah bukan melemahkan tetapi menguatkan. Justru berbeda menjadi sebuah kekuatan besar,” lanjutnya lagi.
Iapun mengingatkan jika di tahun depan merupakan tahun politik dimana di Bulan Februari 2024 rakyat Indonesia memilih Presiden dan Wakil Presiden sehingga ia menitipkan pesan kepada ribuan warga suku dayak dan juga masyarakat luas.
“Saya titip kita semua menjaga stabilitas politik jangan sampai ada gesekan hindari juga benturan dan mengadu domba,” tegasnya.
Indonesia diakuinya dengan beragam suku sehingga menghindari gesekan di tahun politik.
“Negara ini harus aman agar pemerintah bisa menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya. (din)