Pontianak (pilar.id) – Jika dilihat rata–rata populasi FS Layer Kalimantan Barat Tahun 2021 sebanyak 4.955.638 ekor, maka rata–rata produksi telur 57.800 ton per tahun atau 158,36 ton / hari.
Perkiraan rata–rata populasi FS Layer Kalbar Tahun 2022 sebanyak 5.142.724 ekor. Rata–Rata produksi telur 59.616 ton per tahun atau 163,33 ton / hari.
“Rata–tata pemasukan telur ayam ras konsumsi tercatat 186,05 ton per bulan. Sedangkan kebutuhan telur Kalbar sebanyak 63.800 ton per tahun,” ungkap Kepala Dinas Pangan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat Munsif kepada pilar.id.
Ia memastikan ketersediaan telur ayam konsumsi relatif aman dilihat dari dinamika harga pasar walaupun perhitungan parameter mengalami defisit.
“Penyebabnya disinyalir terdapat pemasukan dari luar yang mungkin tidak tercatat atau terjadi penurunan tingkat konsumsi masyarakat,” jelasnya.
Sementara, jika dilihat dari harga konsumen, kondisi harga konsumen dalam taraf yang normal dan wajar. Namun lanjut dia, masih berada di atas HAP dengan mempertimbangkan biaya produksi dan distribusi yang berkisar antara Rp24.000 – Rp28.000, dengan harga meningkat signifikan pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) 2021.
“Untuk telur cukup dan harga relatif lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Ada yang jual Rp1.300/butir,” urainya.
Menurutnya total produksi telur ayam konsumsi diperkirakan pada Bulan Maret, April dan Mei 2022 sebanyak 14.957,70 ton dengan perkiraan pemasukan tercatat sebanyak 558,15 ton.
Sementara total 15.515,85 ton untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Kalimantan Barat menghadapi Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2022.
“Jika melihat dari dinamika harga yang terjadi sampai bulan Maret 2022, kondisi ketersediaan telur dalam kondisi aman dan cukup,” pungkasnya. (dinaprihatini)