Surakarta (pilar.id) – Setelah ditinggal oleh Sang Ibu, Sujiatmi Notomihardjo pada Maret 2020 lalu. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kembali kehilangan orang terdekat. Pagi hari ini, Senin (28/2/2022) kakak dari Ibunda Jokowi, H. Miyono Suryosardjono juga dikabarkan meninggal dunia.
Pria yang juga kerap disapa Pakde Miyono ini berpulang di usia ke-82 tahun. Meninggalnya Pakde Miyono sudah pasti membuat keluarga sangat berduka. Termasuk bagi Preside Jokowi.
“Sebuah pemakaman yang sederhana. Namun kesederhanaan itu tidak menutupi kebesaran seorang manusia dan peran penting yang dijalankan beliau semasa hidupnya,” ungkap Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero) dan Penulis Buku “Jokowi Mewujudkan Mimpi Indonesia” setelah menghadiri pemakaman Pakde Miyono di Mundu, Karanganyar Senin (28/2/2022).
Darmawan juga menyebutkan bahwa Pakde Miyono ini juga memiliki peran besar bagi pertumbuhan dan perkembangan diri Jokowi. Jika ibundanya, Sudjatmi adalah tempat ia melepas lelah dan meminta petuah. Maka Pakde Miyono merupakan tempat meminta saran-nasihat, serta petunjuk mengambil keputusan-keputusan bisnis dan kemudian politik.
Bahkan dulu, ketika rumah Pak Noto di pinggiran sungai Kali Anyar harus digusur, Pakde Miyonolah yang memberikan tempat bernaung dan membantu adiknya. Ketika itu, anak-anak Pak Noto termasuk Jokowi masih berusia anak-anak.
Ketika Pak Noto sudah berpindah rumah kontrakan dan memulai usaha penjualan bambu dan kayu, Pakde Miyono jugalah yang membantu keluarga ini untuk punya tiang penyangga ekonomi yang lebih kokoh. Sikap welas asih Pakde Miyono, terutama kepada keluarga Pak Noto, sangat membekas di dalam hati keponakannya tersebut.
Darmawan juga menyebutkan bahwa keputusan Jokowi untuk mengambil studi Kehutanan di Universitas Gadjah Mada, juga terispirasi dari Pakde Miyono. Sebab, ketika orang tua Jokowi masih di masa sulit secara ekonomi, Pakde Miyono sudah menjadi pengusaha sukses di bidang mebel bahkan sudah merambah pasar ekspor.
Pakde Miyono juga yang memberikan dorongan serta dukungan kepada Jokowi untuk maju sebagai Wali Kota Solo. Padahal sebelumnya, Jokowi sempat menyatakan bahwa ia tak tertarik dengan dunia politik.
“Kepergian sosok yang telah memberi warna yang sangat kuat bagi kehidupan Jokowi itu tentu menjadi pengingat, menjadi cambuk, menjadi penyemangat, untuk melaksanakan janji-janjinya. Janji terhadap dirinya sendiri, janji terhadap keluarganya, dan terlebih-lebih, janji kepada bangsanya,” tambah Darmawan. (lin/fat)