Semarang (pilar.id) – Bulam puasa Ramadhan salah satu amalan yang paling dinanti adalah menunggu kapan waktu datang malam lailatul qodar.
Malam lailatul qadar adalah salah satu malam yang diistimewakan oleh Allah SWT dibandingkan dengan malam-malam yang lain.
Banyak keutamaan dari malam lailatul qodar yang ingin diraih oleh setiap umat muslim saat puasa Ramadhan.
Allah SWT memberikan tanda-tanda tentang keutamaan dan kapan waktu turunnya malam lailatul qodar.
Allah menyebut keutamaan lailatul qadar; “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr; 3-5).
Mengenai malam lailatul qadar telah diterangkan dalam hadist yang artinya:
“Dari Imam Malik r.a bahwasannya beliau mendengar dari ahli ilmu menjelaskan, bahwasannya Rasulullah SAW merenungkan umur-umur umat manusia sebelumnya (mencapai ratusan tahun) dibandingkan dengan umur para umatnya yang lebih pendek. Beliau khawatir apakah ibadah umatnya dapat menyamai ibadah umat nabi dahulu. Akhirnya Allah memberikan malam Lailatul Qadar yang lebih baik daripada seribu bulan.”
Adapun tanggalnya terdapat perbedaan pendapat di kalangan para Ulama. Beberapa pendapat menyebutkan bahwa malam lailatul qadar jatuh pada tanggal sepuluh yang akhir terutama tanggal ganjil seperti 21, 23, 25, 27 atau 29 Ramadhan.
Pada ulama tidak berkenan memutuskan tanggalnya secara khusus ditujukan supaya umat muslim semakin tekun beribadah pada malam-malam yang telah disebutkan tadi.
Dari Aisyah, ia berkata; “Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lain.” (HR. Muslim, no. 1175)
Dari riwayat lain menyebutkan bahwa; Dari Aisyah, ia berkata, “Nabi SAW biasanya beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan hingga beliau diwafatkan oleh Allah.” Lalu istri-istri beliau beri’tikaf setelah beliau wafat.” (HR. Bukhari, no. 2026 dan Muslim, no. 1172)
Sebagai umat muslim pada malam lailatul qadar hendaknya memperbanyak beribadah arau beri’tikaf, seperti melakukan sholat, memperbanyak membaca Al-Qur’an, membawa sholawat, istighfar, dan membaca doa. (Aam)