Gresik (pilar.id) – Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) telah dimulai, pada Jumat (25/3/2022). Melepas kepergian ekspedisi ini, Yayasan Ecoton Foundation menggelar syukuran dan ceremony pemberangkatan depan Gedung Inspirasi Dusun Krajan, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik.
Acara syukuran dan pelepasan, diikuti sekitar 50 lebih peserta dalam memeriahkan acara syukuran dan ceremony ESN. Terlihat peserta yang datang banyak tergabung dari beberapa mahasiswa perguruan tinggi, komunitas lingkungan, siswa-siswi sekolah, serta tokoh masyarakat di sekitar Ecoton.
“Acara dimulai dengan nobar film Pulau Plastik, dilanjut penyampaian visi, misi ESN oleh Prigi Arisandi, Direktur Eksekutif Ecoton dan Amir Udin, selaku Direktur Operasional Ecoton, keduanya yang akan melakukan kegiatan ESN ini,” jelas Kholid Basyaiban, Penanggung Jawab Tim Event Organizer ESN.
Adanya acara pemotongan tumpeng dan sesi doa bersama ini, menurut Ariani selaku panitia dalam acara tersebut, merupakan acara inti
” Acara ini, sebagai ungkapan rasa syukur, kepada Tuhan, agar perjalanan Ekspedisi Sungai Nusantara dapat memberikan keberkahan dan tentunya kelancaran serta keselamatan bagi tim yang akan melakukan Ekspedisi,” ujar Ariani mahasiswi psikologi UHT Surabaya ini.
Acara yang juga diisi dengan diskusi ini, diakhiri ceremony pemberangkatan dengan menimbun plastik dan menanam pohon di depan kantor Ecoton, yang akan dilihat perkembangannya setelah tim ESN kembali setelah 1 thn melakukan ekspedisi.
“Pemotongan pita yang terbuat dari lilitan pandan dan bunga sedap malam, menjadi simbol pemberangkatan dan pelepasan tim ESN,” ungkap Regita mahasiswi Ilmu Komunikasi Untag yang ikut memeriahkan acara tersebut.
Ekspedisi Sungai Nusantara, Prigi berharap agar masyarakat dapat lebih peduli, sadar dan mau menjaga kebersihan sungai
“Harapannya setelah saya dan amir melakukan syiar melalui giat ekpedisi sungai nusantara ini, akan memberikan pemahaman pentinganya menjaga sungai agar tetap lestari lewat training yang akan kita berikan kepada masyarakat di sepanjang sungai-sungai yang kita kunjungi,” jabar Prigi Arisandi.
Hal serupa juga disampaikan Kholid, pada ekspedisi ini bisa membawa perubahan, baik dari masyarakat maupun pemerintah setempat
“Harapannya di tahun 2024 masyarakat dan pemerintah akan lebih peduli dan sadar bahwa fungsi sungai sangat penting untuk keberlangsungan hidup,” harap kholid Basyaiban alumnus fakultas hukum Universitas Trunojoyo Madura. (jel/hdl)