Jakarta (pilar.id) – Demonstrasi mahasiswa yang digawangi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berakhir sekitar pukul 15.00 WIB. Keputusan untuk menyudahi aksi demonstrasi ini diambil setelah tuntutan dari Mahasiswa diterima oleh DPR dan Kapolri.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad bersama Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo memang tampak mendatangi mahasiswa yang sedang melakukan demonstrasi. Keduanya lalu naik ke atas mobil komando yang berada di depan gerbang Gedung DPR RI.
Di atas mobil komando tersebut, Sufmi Dasco menyampaikan tanggapannya terkait aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa. Ia mewakili para anggota dewan di DPR mendukung permintaan mahasiswa untuk menolak penundaan pemilu.
“Kami penuhi dan kami akan jamin proses tahapan pemilu antara DPR dan KPU akan berjalan. Selasa besok presiden akan lantik anggota KPU yang baru dan tentunya itu akan mempercepat tahapan pemilu,” kata Dasco di atas mobil komando.
Selain itu, Dasco juga berkomitmen akan menyampaikan 8 tuntutan mahasiswa kepada Pemerintah secapatnya. Di samping itu, Kapolri yang turut naik ke mobil Komando menyampaikan akan tetap pada komitmen awal untuk mengawal jalannya demonstrasi dengan humanis.
”Kami pastikan seluruh prosesnya akan aman. Dan tolong adek-adek kita ini, anak-anak kita ini dikawal danjaga mereka,” tegas Sigit dari atas mobil.
Setelah tuntutan dari massa aksi demonstrasi diterima oleh perwakilan DPR RI dan Kapolri, para mahasiswa memutuskan untuk mundur dan menyudai demonstrasi.
Namun, tepat setelah mahasiswa memutuskan untuk mundur, peserta aksi yang mengaku berasal dari STM mulai melakukan aksi-aksi provokasi. Mereka melempar batu, botol, sepatu, ke arah petugas dan mahasiswa.
Bahkan ada mahasiswa yang terluka akibat hantaman benda tumpul. Selain itu, ada puluhan anggota polisi yang menerima luka di bagian kepala. Provokasi dan tindak anarkis yang diduga berasal dari anggota FPI ini kemudian membuat aparat kepolisian melakukan tindakan penanggulangan.
Dari dalam pagar gedung DPR, polisi menembakkan gas air mata dan water canon untuk membubarkan peserta demo yang mulai ricuh. Dalam kondisi kacau ini, para mahasiswa peserta demo berlari mundur meninggalkan lokasi.
Ketika demonstrasi yang digawangi oleh BEM SI sudah usai, baru sekira pukul 16.15, mahasiswa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) datang ke lokasi demonstrasi di gedung DPR RI. Di saat itu, para peserta demo BEM SI sedang berjalan kembali ke kampus masing-masing dan sudah membubarkan diri. (fat)