Jakarta (pilar.id) – Tim mahasiswa Universitas Indonesia, Jakarta (UI) mengikuti kompetisi Asian Universities Alliance Youth (AUAYF) 2022 dengan membawa tema besar Bhinneka Tunggal Ika. Dan berkat semboyan negara indonesia ini, mereka mampu menyabet 4 gelar juara sekaligus.
AUAYF merupakan konferensi mahasiswa tahunan yang membahas isu-isu pembangunan di Asia, mendorong youth empowerment, dan mempromosikan pertukaran budaya.
Tahun ini, kegiatan AUA Youth Forum 2022 mengangkat tema “Synergizing Regional Identity and The Future of Asian Civilization” yang diselenggarakan secara daring oleh Universiti Malaya, Malaysia pada 21 hingga 25 Maret 2022.
Tak hanya itu, Tim UI juga meraih predikat Juara 1 Student Forum (Kenzie Ryvantya), Juara 2 Student Forum (Raihan Ronny), Juara kategori Cultural Sharing, dan Juara Cultural Bingo Game (Kenzie Ryvantya).
Dalam kategori Cultural Sharing, setiap peserta berkelompok dengan tim delegasi universitas masing-masing. Di sana para peserta diminta untuk presentasi mengenai aspek kebudayaan yang menggambarkan negara asal.
Tim Mahasiswa UI terdiri dari mahasiswa angkatan 2020 dan 2019, serta satu angkatan 2021. Dari angkatan 2019 ada nama-nama Dzaudan Muhammad (Fakultas Teknik angkatan 2019), dan Raihan Ronny Wazier (FIB angkatan 2019).
Dari angkatan 2020 Azzadina Nurulain Ikhwan (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya/FIB angkatan 2020), Kenzie Sultan Ryvantya (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik angkatan 2020), dan Prita Ditahapsari Priambodo (Fakultas Hukum angkatan 2020).
Sedangkan satu wakil lainnya adalah Hafizd Akbar Priambodo (Fakultas Psikologi angkatan 2021).
Salah seorang anggota tim, Ronny, berbagi pengalamannya saat kompetisi berlangsung. Menurutnya, banyak universitas dari negara lain yang mempresentasikan makanan, pakaian, tarian, dan alat musik tradisional.
“Kami punya ide untuk mempresentasikan tentang semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai filosofi budaya Indonesia supaya tidak mainstream. Kami juga mempresentasikan materi dengan suara yang lebih berapi-api dan semangat supaya bisa menarik perhatian,” ujar Ronny, seperti dikutip Sabtu, (2/4/2022).
Lebih lanjut, Ronny menceritakan saat proses penjurian. Tim UI mendapat mendapat pujian dan tidak ada kritik sama sekali. Juri yang juga merupakan seorang profesor, memberikan penilaian bahwa topik yang dibawakan oleh tim mahasiswa UI menekankan pada persatuan dalam keberagaman. Hal tersebut sangat relevan dengan tema yang diangkat AUAYF 22.
Prestasi selanjutnya, juara 1 dalam kategori Student Forum diraih oleh Kenzie sebagai perwakilan dari UI. Kenzie menyampaikan, dalam rangkaian Student Forum, peserta dari UI dibagi ke dalam kelompok bersama peserta dari universitas lain.
Lalu, lanjutnya, diberikan topik bahasan untuk mendiskusikan, diriset, dan dipresentasikan di hadapan panelis yang juga memuat rekomendasi dari kelompok kami untuk memaksimalkan pelestarian budaya melalui pendidikan secara umum di negara-negara Asia.
“Kebetulan saya dapat kelompok bersama empat peserta lain dari Hong Kong, Jepang, Kazakhstan, dan China. Lalu, dapat topik tentang Education and Preservation of Cultural Heritage,” ujar Kenzie.
Kenzie juga membawa kemenangan dalam kategori Cultural Bingo Game, yakni rangkaian games teka-teki yang dimainkan dalam bentuk kelompok yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai negara.
“Ada beberapa puluh soal trivia tentang kebudayaan bangsa-bangsa di Asia dan setiap kelompok harus mengumpulkan sebanyak mungkin poin dengan menjawab pertanyaan sebanyak dan secepat mungkin sambil berdiskusi. Alhamdulillah, di kelompok saya memiliki general knowledge yang cukup luas tentang topiknya, jadi berhasil selesai paling cepat dan tepat,” kata Kenzie.
Masih dalam kategori yang sama, kemenangan berikutnya disusul Ronny yang memperoleh juara 2. Ia masuk dalam kelompok yang beranggotakan mahasiswa dari Malaysia, Hong Kong, China, dan Myanmar.
“Karena adanya perbedaan waktu, kami dari grup 1 sedikit kesulitan untuk menemukan waktu yang pas. Tetapi, akhirnya bisa juga kerja bersama malam-malam dan pagi sebelum event dimulai. Ada dua juri yang memberikan penilaian. Kedua juri tersebut merupakan profesor dari University Malaya dengan latar belakang field politik dan hubungan internasional. Setelah kami selesai presentasi, Alhamdulillah mendapat banyak pujian dari para juri dan meraih juara 2,” kata Ronny. (her/fat)