Jakarta (pilar.id) – Rumah produksi Starvision membawa hiburan baru bagi pecinta film horor dan laga dengan merilis film layar lebar berjudul Malam Para Jahanam. Film ini diinspirasi oleh peristiwa kelam pada tahun 1965 di Indonesia dan menjanjikan pengalaman menegangkan dengan sentuhan sejarah lokal.
Kisahnya berawal dari kilas balik di Desa Winongo pada tahun 1965, di mana seorang lurah desa meninggal dengan cara tragis. Jasadnya dimandikan oleh sekelompok orang, dan suasana duka dipenuhi ketegangan antara dua tokoh, Kyai Malik (Teddy Syach) dan Bachtiar (Derry Oktami). Suasana tegang memuncak ketika obor dilemparkan ke tempat duka, sehingga memicu kekacauan.
Pindah ke tahun 2023, penonton diajak mengikuti kisah Rendi (Harris Vriza), seorang purnawirawan tentara, yang menemukan barang-barang almarhum kakeknya. Bersama teman-temannya, Rendi memutuskan untuk membawa jasad kakeknya ke Desa Winongo. Namun, perjalanan mereka dihantui oleh kejadian mistis dan arwah-arwah yang bertarung di sekitar rumah jagal.
Film ini menampilkan adegan-adegan yang dramatis dan menegangkan, dengan berbagai plot twist menarik. Penggunaan lokasi syuting di Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta, memberikan nuansa Indonesia era 60an dengan pohon-pohon jati yang kering.
Chand Parwez Servia, Presiden Direktur Starvision, berharap bahwa Malam Para Jahanam tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Indonesia untuk menghindari perpecahan dan dendam masa lalu.
Film ini, yang dirilis pada tanggal 7 Desember 2023, menawarkan efek suara dan musik yang mengesankan. Meskipun mengandung adegan-adegan horor yang intens, film ini memberikan pengalaman menonton yang berbeda dengan penekanan pada sejarah lokal Indonesia.
Beberapa adegan jumpscare dalam film ini, meskipun mengikuti formula yang umumnya mudah ditebak, tetap berhasil memberikan sensasi kejutan yang kuat. Selain itu, efek spesial yang digunakan dalam film ini, terutama pada adegan-adegan laga, menambah kesan sinematik yang memukau.
Malam Para Jahanam juga menampilkan sejumlah bintang antara lain Aghniny Haque, Teddy Syach, dan Djenar Maesa Ayu. Aktor pendatang baru, Amel Carla, yang berperan sebagai Siska, juga tampil mengesankan dalam debut horornya.
Film ini menghadirkan pengalaman baru dalam genre horor Indonesia dengan sentuhan sejarah lokal yang memikat. Meskipun beberapa adegan mungkin tidak cocok bagi penonton dengan gangguan mental, Malam Para Jahanam menjadi pilihan menarik bagi yang mencari sensasi dan nuansa berbeda dalam perfilman horor Tanah Air. (ret/hdl)