Yogyakarta (pilar.id) – Ada banyak bangunan bersejarah yang hingga saat ini masih terus berdiri dan terawat di Kota Yogyakarta. Salah satunya adalah Masjid Syuhada yang ada di kawasan Kotabaru.
Keberadaan Masjid Syuhada di Kawasan Kotabaru, Yogyakarta, tidak lepas dari sejarah perjuangan para pahlawan dalam menumpas pendudukan Jepang di Indonesia.
Jejak para pahlawan yang berjuang dan gugur dalam perjuangan kemerdekaan itu, saat ini terukir abadi sebagai nama-nama jalan yang ada di kawasan Kotabaru.
Dimana, ada 21 nama pejuang yang hingga saat ini diabadikan menjadi nama jalan di kawasan Kotabaru Yogyakarta, di sekitara Masjid Syuhada.
Baru-baru ini, Masjid Syuhada ditetapkan menjadi Masjid Agung Kota Yogyakarta oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sumadi pada Sabtu (1/4/2023) lalu.
Penetapan itu, didasarkan pada Surat Keputusan (SK) No. 176 Tahun 2023. Masjid Syuhada merupakan simbol penggerak dan pembangunan peradaban sekaligus monumen peringatan perjuangan para syuhada dalam melawan penjajah.
Masjid yang berada di kawasan Kotabaru ini, awalnya menjadi monumen bersejarah untuk mengenang dan memperingati jasa para syuhada yang gugur melawan tentara Jepang pada 7 Oktober 1945 silam. Seiring berkembangnya waktu, kini masjid tersebut digunakan sebagai tempat ibadah masyarakat di Kotabaru.
Masjid yang berada di Jalan I Dewa Nyoman Oka No. 13, Kotabaru, Kemantren Gondokusuman, Kota Yogyakarta, ini mempunyai nama Masjid Peringatan Syuhada. Karena namanya terlalu panjang masyarakat menyebutnya dengan Masjid Syuhada.
Kata Syuhada berasal dari kata syahid yang berarti orang-orang yang mati syahid atau gugur di jalan Allah. Pembangunan masjid ini berasal dari tanah pemberian Sultan Hamengku Buwono (HB) IX yang dimulai pada 14 Oktober 1949. Setelah dua tahun pembangunan, pada 20 September 1952 masjid ini resmi dibuka untuk umum dan dihadiri Presiden RI, Ir. Soekarno.
Arsitektur menggambarkan proklamasi Kemerdekaan RI
Gaya arsitektur masjid ini menggabungkan bangunan yang berkembang di Persia dan India. Pada bagian atap masjid terdapat kupel atau mustoko besar sebagai kubah masjid. Kubah pada bagian tengah dimana sebagai kubah utama masjid syuhada berbentuk bulat, di tiap sudutnya terdapat kubah-kubah kecil.
Menariknya, masjid ini menyimpan makna pada peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia yang tergambar pada bagian anak tangga yang mempunyai 17 buah di bagian depannya, delapan segi tiang pada bagian gapura,empat kupel bawah dan lima kupel atas. Selain itu, terdapat juga 20 jendela yang dimaknai sebagai 20 sifat Allah SWT.
Masjid yang terdiri dari tiga lantai ini pada bagian lantai atas merupakan ruang shalat utama bagi laki-laki serta sebagai tempat pengajian berbuka puasa saat Ramadhan. Di lantai ini, ada lima lubang angin yang menyiratkan jumlah rukun islam.
Kemudian, bagian tengah masjid ini digunakan sebagai ruangan shalat perempuan, disini ada dua tiang yang tampak menyangga bangunan dimana diartikan sebagai dua hal iktikad manusia. Sedangkan pada bagian bawah atau lantai dasar digunakan sebagai kantor, berbagai kegiatan serta perpustakaan masjid. (riz/fat)