Malang (pilar.id) – Alper-Doger Scientific Index tahun ini kembali meluncurkan rilis penilaian Top 100 Ilmuwan Dunia. Rilis ini dibuat berdasar sistem peringkat dan analisis kinerja ilmiah dari produktivitas para ilmuwan secara individu di seluruh dunia.
Dari daftar Top 100 Ilmuwan Dunia itu, salah satunya berasal dari Indonesia, yaitu Dr. Sri Budi Cantika Yuli, SE, MM, yang meraih peringkat ke-76. Ia merupakan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sejak tahun 1999 hingga sekarang.
“Setiap tahun memang ada pemeringkatan dari AD Scientific Index, sehingga bisa saja peringkat saya berubah-ubah. Tahun ini, di Bidang Theology, di Indonesia saya peringkat 76, di Asia peringkat 137 dan di Internasional peringkat 535,” terang alumni SMAN 2 Bojonegoro ini.
Menurut dia, penilaian didasarkan pada total i10 index, h-index, dan skor sitasi di Google Scholar selama 5 tahun terakhir. Dijelaskan pula, AD Scientific Index membagi menjadi 256 bidang ilmu yang dinilai sekitar 14.200 institusi dari sekitar 215 negara di dunia.
Ica, panggilan akrabnya, menuturkan, dirinya lebih menggeluti bidang Ekonomi Islam. Terutama di Sumber Daya Insani, Budaya Organisasi, dan Etika Kerja, dimana AD Scientific Index memasukkan bidang tersebut dalam Theology (History, Philosophy, Theology).
“Penelitian dan publikasi saya mayoritas tentang sumber daya insani, budaya organisasi, dan etika kerja dalam perspektif Islam, serta ada buku saya tentang Implementasi Nilai Keislaman dalam Budaya Organisasi dan ketiga konsep tersebut sudah saya daftarkan ke hak cipta,” jelas wanita asal Bojonegoro ini.
Mengambil lokasi penelitian di Universitas Muhammadiyah Malang, Ica mampu membuat 3 karya prestisius terkait bidang Theology.
Tiga karya tersebut, Konsep Budaya Organisasi Islamic Prophetic Transformatif, yakni implementasi budaya organisasi yang didasari pada Karakter Shiddiq, Tabligh, Amanah, dan Fathonah.
Lalu Konsep Spirit Al Ma’un dalam Budaya Organisasi, yakni implementasi budaya organisasi yang didasari semangat dari Al Qur’an Surat Al Ma’un, dan terakhir, Konsep Pengelolaan Sumber Daya Insani di Organisasi yang juga bersumber pada Al Qur’an.
“Kaget juga masuk Top 100 Ilmuwan Dunia, tapi saya bahagia dan bersyukur dapat berkontribusi sesuai bidang diminati. Semoga penempatan rangking ini, dapat memberikan motivasi saya, agar terus berkarya, serta mampu memotivasi ilmuwan-ilmuwan muda lainnya,” ucapnya.
Selama di UMM, selain menjadi dosen, dirinya juga pernah menjabat sebagai Kepala Laboratorium Bank Syariah, Sekretaris Prodi D- III Keuangan dan Perbankan, Sekretaris Center for Energy Environtment & Regional Development (CEERD UMM), Kepala Pusat Pengembangan Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan (PPEBK-FEB-UMM), serta Kepala Pusat Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah (PPEKS-FEBUMM).
“Di tahun 2019 sampai saat ini, saya menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Pendidikan Vokasi dan Pelatihan UMM,” sebut wanita yang memiliki hobi travelling dan kuliner ini.
Diketahui, gelar doktoral Ica diperoleh pada Program Doktor Ilmu Ekonomi Islam Universitas Airlangga. Tak hanya itu, wanita yang rajin melakukan penelitian ini juga pernah memperoleh Beasiswa Seminar Luar Negeri (BSLN Dikti) di Osaka University Jepang dan Beasiswa Erasmus+ Programme di WSB University in Poznan, Polandia, yang membuat dirinya berkesempatan mengajar kelas Internasioal tentang Budaya Organisasi dan Pengelolaan Sumber Daya Insani.
Tak hanya itu, wanita berkerudung ini juga pernah menjadi Konsultan Ahli di Mobile Cepu Ltd (MCL) pada Program Pembentukan Kelompok Perajin Batik Bojonegoro yang berkerjasama dengan Ademos Indonesia tahun 2012-2018 dan masih banyak prestasi lain yang diperoleh owner Baresta Coffe Bojonegoro ini. (jel/din)