Surabaya (pilar.id) – Universitas Airlangga (UNAIR) terus mengukir prestasi gemilang melalui salah satu penelitinya, Dr. Arif Nur Muhammad Ansori MSi, yang baru saja meraih The Conversation Indonesia (TCID) Authors Awards 2023. Arif berhasil memenangkan kategori Penulis Pilihan Editor Sains dan Kesehatan pada penghargaan tahunan yang diselenggarakan oleh TCID.
Penghargaan ini menjadi pencapaian luar biasa bagi Arif dan UNAIR, menandai kontribusi yang berharga dalam penelitian dan penulisan ilmiah. TCID sendiri adalah jaringan global yang beroperasi di berbagai negara, termasuk Indonesia, dan menyoroti kontribusi penulis dalam berbagai bidang, termasuk sains dan kesehatan.
Arif, peneliti di Sekolah Pascasarjana UNAIR, menyatakan bahwa penghargaan ini adalah hasil dari perjalanan panjang dan dedikasi terhadap ilmu pengetahuan. “Ini adalah buah manis dari dedikasi dan kecintaan terhadap keilmuan serta usaha membumikan sains dengan bahasa yang lebih ringan,” ujar Arif pada Rabu (23/1/2024).
Dalam penilaian TCID Authors Awards 2023, beberapa aspek menjadi fokus, termasuk ide yang inovatif, menarik, dan kemampuan menyampaikan informasi secara mudah dipahami. Arif secara khusus memusatkan perhatian pada topik bioteknologi di bidang kesehatan dalam artikel-artikelnya.
Arif menjelaskan bahwa perjuangannya untuk meraih penghargaan ini tidaklah mudah. Meski melalui berbagai tahap revisi, kecintaan dan semangatnya terhadap ilmu pengetahuan senantiasa memandu langkah-langkahnya. “Saat pertama kali saya banyak sekali mendapatkan revisi, mulai dari ide hingga cara penyampaian. Revisi ini bertujuan agar tulisan menjadi lebih ringan dan mudah dipahami,” ungkapnya.
Sebagai seorang penulis jurnal ilmiah, Arif menekankan pentingnya belajar untuk menulis dengan lebih sederhana. Ini dianggapnya sebagai langkah efektif untuk menyampaikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat secara lebih luas. “Belajar menulis lebih sederhana dan menyebarkannya melalui berbagai media. Jurnal ilmiah terlalu sulit bagi masyarakat untuk dipahami. Dengan penulisan yang lebih ringan, akan memudahkan masyarakat dalam memahaminya,” tambahnya. (ipl/hdl)