Jakarta (pilar.id) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyampaikan bahwa pembangkit listrik tenaga air (hydropower) dari Sungai Kayan, Kalimantan Utara, memiliki potensi menjadi salah satu sumber pasokan listrik untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Utara.
“Energi listrik yang dihasilkan hydropower dari Sungai Kayan, Kalimantan Utara tidak hanya untuk mentenagai kawasan industri energi hijau di Kalimantan Utara, namun juga bisa menjadi salah satu sumber pasokan listrik untuk IKN Nusantara di Kalimantan Timur,” ujar Basuki dalam seminar daring di Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Basuki menambahkan bahwa selain menyuplai listrik ke kawasan industri energi hijau Kalimantan Utara, hydropower dari Sungai Kayan juga memiliki potensi besar. “Pemerintah membangun kawasan industri energi hijau dengan menggunakan sumber energi hydropower dari Sungai Kayan di Kalimantan Utara,” tambahnya. Potensi listrik yang dihasilkan dari hydropower tersebut diperkirakan mencapai 1.375 Gigawatt (GW).
Sebelumnya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, pernah menyampaikan strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia.
Darmawan menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi energi air yang besar, namun baru dimanfaatkan sekitar 5,8 GW dari total potensi 95 GW. Oleh karena itu, PLN sedang mengimplementasikan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) untuk meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
Saat itu Presiden Joko Widodo menambahkan bahwa pemanasan global adalah ancaman nyata dan Indonesia berkomitmen untuk mempercepat transisi energi melalui penambahan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Total potensi EBT di Indonesia mencapai 3.600 GW, termasuk potensi besar dari hydropower, seperti Sungai Kayan di Kalimantan Utara dengan potensi 13 ribu MW.
Presiden menyoroti tantangan lokasi sumber hidro yang jauh dari pusat kebutuhan listrik, dan pemerintah telah membuat blue print percepatan jalur transmisi untuk mengatasi hal ini. (hdl)