Jakarta (pilar.id) – Kementerian Kesehatan mendorong jemaah haji untuk mewaspadai penularan Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) selama menjalani ibadah haji.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, mengimbau jemaah haji Indonesia untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) guna mencegah penularan virus tersebut.
Meskipun MERS-CoV belum menjadi kegawatdaruratan kesehatan, namun Kunta menekankan pentingnya kewaspadaan bagi jemaah haji.
“Virus MERS-CoV dapat menyebabkan penyakit sistem pernapasan hingga menimbulkan kematian. Sampai saat ini belum ada vaksin spesifik yang dapat mencegah infeksi MERS-CoV,” tegas Kunta, Jumat (12/5/2023).
Cara penularan MERS-CoV adalah melalui kontak langsung dengan penderita yang bersin atau batuk, sehingga percikan dahak dapat menyebar dan menyebabkan infeksi.
Oleh karena itu, Kunta menekankan pentingnya menerapkan PHBS, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan disinfektan, serta menggunakan masker saat berada di kerumunan dan menutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk.
Kunta juga mengingatkan jemaah haji untuk segera berkonsultasi dengan petugas kesehatan jika mengalami masalah kesehatan.
Selain itu, menjaga kondisi tubuh dengan istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan yang bergizi dapat membantu menjaga kesehatan saat menjalani ibadah haji.
Selain MERS-CoV, jemaah haji juga diimbau untuk mewaspadai COVID-19. Meskipun kasus COVID-19 sudah tidak lagi berstatus darurat kesehatan global, namun masih terjadi peningkatan kasus baru hingga saat ini.
Oleh karena itu, jemaah haji diharapkan untuk melengkapi vaksinasi COVID-19 guna memutus rantai penyebaran virus tersebut. Vaksinasi dosis lengkap sangat penting dalam menjaga kesehatan dan keselamatan jemaah haji serta masyarakat luas. (usm/hdl)