Jakarta (pilar.id) – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani mengatakan, pihaknya memprediksi pertumbuhan ekonomi pada 2023 mencapai 5,15 hingga 5,65 persen secara year on year (yoy. Meski ketidakpastian masih sangat tinggi, namun Hariyadi optimistis pertumbuhan ekonomi berada di atas 5 persen.
“Kami perkirakan antara 5,15 sampai 5,65 persen,” kata Hariyadi, di Jakarta, Senin (5/12/2022).
Meskipun menghadapi banyak tekanan, Hariyadi meyakini, Indonesia tak akan masuk ke jurang resesi. Berdasarkan survey internal Apindo pada 2023, dari 400 responden sebanyak 39,4 persen menyatakan pertumbuhan sektor industri di atas 5 persen, dan hanya 9,8 persen pelaku usaha yang memproyeksikan pertumbuhan minus. Artinya, masih tetap ada optimisme untuk tumbuh positif.
“Yang jelas kalau Indonesia resesi, itu pasti nggak mungkin. Pasti kita akan tetap tumbuh dengan positif,” katanya.
Kemudian menghadapi tahun politik, mayoritas pelaku usaha menyatakan cukup kondusif. Namun, terdapat 35 persen responden dari pelaku usaha yang menilai tahun depan kurang kondusif.
“Saya pribadi, saya yakin beberapa kali pemilu juga baik-baik saja. Nggak ada masalah,” kata dia.
Hariyadi berharap, pemerintah bisa bekerja keras agar pertumbuhan ekonomi bisa melebihi angka proyeksi tersebut. Selain mengantisipasi gejolak global, menurut Hariyadi, pemerintah perlu memperkuat ekonomi domestik.
Pemerintah juga diminta memberikan kepastian hukum dan kemudahan berusaha bagi investor. Kemudian, pemerintah juga harus menjaga statibilitas dalam negeri menjelang pesta demokrasi 2024.
“Jadi yang kita rekomendasi pertama adalah koordinasi kementerian dan lembaga. Bahwa semuanya berjalan dengan situasi lapangan, salah satunya Over Dimension and Over Load (ODOL) tadi itu,” kata dia. (ach/hdl)