Denpasar (pilar.id) – Alina Fazleeva, 28 tahun, wisatawan asal Rusia, membuat sesi pemotretan di Tabanan, Bali. Foto jepretan suaminya, Andrey Fazleev, kemudian diunggah di akun instagram-nya @alina_yogi disertai keterangan ia sedang mendengar suara leluhurnya ketika memeluk pohon itu.
Masalahnya, ia berpose telanjang di pohon kayu putih, Pura Babakan, Desa Adat Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.
Alina bisa jadi tidak tahu, kawasan ini dikenal sebagai salah satu tempat suci di Tabanan. Yang jelas, ia nekat mengunggah foto itu sebagai konten di Instagram pada 3 Mei 2022. Keesokan harinya, foto itu langsung viral di jagad maya.
Seketika ia langsung meminta maaf. “Saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Bali dan Indonesia, saya menyesali perbuatan saya,” kata Alina di akun Instagramnya, Rabu (4/5/2022).
Ia juga menulis, saat pemotretan dan pengambilan video itu ia tak sepenuhnya tanpa busana. Ia pun mengaku tidak mengetahui jika tempat ini disucikan oleh warga.
Tapi Alina kadung membuat marah komunitas Hindu-Budha Bali setempat. Bahkan pengusaha Bali Niluh Djelantik melaporkan foto-foto itu ke polisi setempat, kemudian mendorong aparat agar melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Fazleeva menyerahkan diri. Bersama suaminya, ia bahkan sempat mengunjungi kembali pohon suci itu bersama seorang pria setempat untuk meminta pengampunan. Sesudahnya, ia pergi ke kantor polisi sekaligus menyampaikan permohonan maaf.
“Keduanya terbukti melakukan kegiatan yang membahayakan ketertiban umum dan tidak menghormati norma setempat. Jadi mereka akan dikenakan sanksi deportasi,” kata Kepala Imigrasi Bali Jamaruli Manihuruk.
Diketahui, pasangan Alina dan Amdrei Fazleeva yang dideportasi sudah pulang ke negara asalnya, kemarin (6/5/2022) malam dengan dilepas petugas Imigrasi Denpasar di Bandara Ngurah Rai, Bali. (hdl)