Yogyakarta (pilar.id) – Kota Yogyakarta menjadi salah satu tempat digelarnya Italian Film Festival (ITAFF) 2023 pada 26-29 Januari 2023 mendatang di IFI (LIP) Yogyakarta.
Agenda yang diselenggarakan Kedutaan Besar Italia dan Istituto Italiano di Cultura Jakarta (IICJ) ini, menyajikan film-film Italia berkualitas sebagai upaya memperkenalkan kebudayaan Italia kepada masyarakat Indonesia.
Nantinya, delapan film Italia terbaru dan telah mendapatkan penghargaan dari berbagai festival film baik nasional ataupun internasional akan menampilkan gambaran kehidupan warga serta budaya Italia dengan narasi yang menarik.
Apa saja film-film yang akan tayang? Simak ulasan berikut ini
1. Film Nostalgia membuka ITAFF di Jogja
Pemutaran film Nostalgia akan menjadi pembuka Italian Film Festival 2023 pada Kamis (26/1/2023) pukul 19.00 WIB. Film drama tahun 2022 besutan Mario Martone ini, diangkat dari novel karya Ermanno Rea tahun 2016 dan menjadi nominator Palme d’Or di Cannes Film Festival ke-75 pada 2022.
Berlatar di Rione Sanità, Napoli, Italia dikisakan Felice, seorang pria kembali ke kampung halamannya setelah 40 tahun tinggal di Mesir untuk mengunjungi ibunya yang sakit. Ia bertemu dengan pendeta lokal dan terjadi sebuah pengakuan tentang sindikat kejahatan terorganisir berbahaya.
Selain itu, film yang berdurasi 118 menit ini juga terpilih untuk mewakili Italia pada seleksi nominasi Kategori Best International Feature Film di Academy Awards 2023.
2. Kisah Lucy di film dokumenter C’è Un Soffio Di Vita Soltanto
Di sutradarai Matteo Botrugno, Daniele Coluccini film dengan judul internasional A Breath of Life ini akan mengajak penonton untuk mengikuti getirnya kehidupan Lucy Salani, seorang nenek berusia 96 tahun yang juga wanita transeksual tertua di Italia.
Rekaman perjalanan hidupnya mulai dari satu-satunya orang transeksual yang selamat saat penganiayaan Nazi di Itali, tindak pelecehan, terapi hormon hingga operasi penggantian kelamin akan menjadi rangkaian film dokumenter yang berdurasi 95 menit.
Akan tayang pada Jumat (27/1/2023) pukul 19.00 WIB, berkat biografi “My name is Lucy” yang ditulis Gabriella Romano pada 2009 silam, kisah ini kemudian diangkat kembali dengan judul yang diambil dari bait terakhir puisi karya Lucy dan menjadi film dokumenter ketiga yang menceritakan sosoknya.
3. Piccolo Corpo (Small Body)
Berdurasi 89 menit film ini menceritakan Agatha, seorang ibu muda yang tinggal di sebuah pulau di timur laut Italia tahun 1900 tengah berduka atas kematian bayinya. Ia mencari tempat perlindungan misterius untuk menyelamatkan bayinya dari kutukan abadi Limbo.
Hingga akhirnya, Agatha mendengar sebuah gereja di pegunungan yang dapat menghidupkan seorang anak tang lahir mati dalam satu nafas. Lantas ia kemudian melakukan perjalanan bahaya ke utara dan bertemu sosok anak laki-laki bernama Lynx.
4. Il Legionario
Film karya Hleb Papou ini menampilkan satu-satunya perwira Afrika-Italia bernama Daniel dalam regu terbang di Roma. Ia ditugaskan untuk mengusir 150 keluarga dari gedung apartemen, dimana satu diantaranya merupakan keluarganya.
Bergenre action, film ini akan penutup Italian Film Festival 2023. Film ini berhasil memperoleh penghargaan Prix CICAE di Annecy Italian Film Festival 2021 dan menboyong nominasi Best Emerging Director- Filmmakers of The Present di Lonarco International Film Festival 2021.
Selain empat film di atas, penonton bisa menikmati film Leonoraaddio, Futura, Il Colibri, dan Californie yang akan tayang secara gratis tanpa pendaftaran. Selain di Kota Yogyakarta, pemutaran film ini juga telah berlangsung di Jakarta sejak 21 Januari 2023, tepatnya di Istituto Italiano di Cultura dan CGV Grand Indonesia. (riz/hdl)