Surabaya (www.pilar.id) – Berawal dari sebuah tugas kuliah berkelompok mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, berupa video mengenai masalah yang terjadi sekarang. Membuat seorang mahasiswi bernama Sofi Azilan bersama tiga teman perempuannya, yang saat itu masih berstatus mahasiswa baru berinisiatif menciptakan sebuah gerakan yang bermanfaat bagi banyak orang.
“Dari saling klop, akhirnya kita mencari sesuatu masalah dan kita sepakat membentuk sebuah komunitas peduli lingkungan, yang lebih fokus pada masalah plastik sekali pakai,” jelas Sofi
Komunitas ini bernama No Waste yang merupakan kepanjangan dari Networking of Woman Action To Save Be Earth. Komunitas yang anggotanya perempuan ini, terbentuk sejak 2018 lalu dan merupakan organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dibawah bimbingan Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON).
Meski begitu, NoWaste memiliki agenda dan tujuan tersendiri pada setiap kegiatannya. Seperti yang disampaikan oleh Sofi, yaitu berupa kegiatan clean up atau bersih-bersih sampah, audit brand sampah, mengedukasi masyarakat agar mengurangi konsumsi sampah sekali pakai, serta menerapkan gaya hidup tanpa sampah atau disebut Zero Waste Lifestyle.
“Dari hasil audit sampah, kita akan tahu perusahaan mana yang paling mencemari, setelah itu kita buat surat dan meminta mereka bertanggung jawab atas sampah yang mereka hasilkan,” jabarnya.
Sampai saat ini, anggota NoWaste berjumlah 25 orang dari berbagai Universitas di Surabaya. Seperti dari Universitas Hang Tuah, Unair, Uinsa dan Unusa. Kegiatan NoWaste sendiri sudah 3 kali menggelar bersih-bersih pantai dan audit sampah.
Kedepan, NoWaste memiliki target untuk lebih mengedukasi Zero Waste Lifestyle ke sekolah-sekolah SMP dan SMA dan juga membuat podcast untuk menyasar ke kalangan muda untuk lebih peduli terhadap dampak plastik sekali pakai “Rencana kita akan menerapkan zerowaste lifestyle di sekolah,” harapnya. (jel)