Yogyakarta (pilar.id) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta segera membuka galeri khusus untuk menampilkan beragam produk daur ulang sampah. Pembukaan galeri tersebut merupakan wujud perhatian penanganan produk daur ulang yang diproduksi bank sampah di Kota Yogyakarta.
Rencananya, galeri ini dapat dikunjungi secara langsung ataupun diakses online mulai akhir Oktober mendatang di Kantor DLH Kota Yogyakarta. Sedangkan anjungan galeri nantinya akan disediakan di lantai satu, lantaidua dan lantai empat Kantor DLH Yogyakarta di jalan Bimasakti.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan saat ini DLH bersama Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta tengah melakukan persiapan untuk pembukaan galeri tersebut.
“Kami juga juga menyiapkan brosur berisi katalog produk daur ulang bank sampah untuk melengkapi galeri. Saat ini, di Kota Yogyakarta total ada 565 bank sampah walaupun belum semua bank sampah memproduksi produk daur ulang. Nah, tentu adanya galeri ini kami mengharapkan juga, adanya kemungkinan bisa melakukan transaksi jual beli produk daur ulang sampah,” jelas Sugeng, Selasa (18/10/2022).
Lebih lanjut, kata Sugeng untuk galeri produk daur ulang bank sampah secara virtual, akan ditampilkan menjadi salah satu menu di aplikasi Jogja Smart Service (JSS). Pada menu aplikasi tersebut, juga turut dilengkapi informasi yang berkaitan dengan produk, seperti harga dan nomor kontak bank sampah yang dapat dihubungi apabila masyarakat tertarik dengan produk yang terdapat di menu aplikasi JSS.
Nantinya, galeri produk daur ulang sampah ini akan lebih menampilkan produk daur ulang sampah anorganik. Pasalnya, produk daur ulang bank sampah anorganik termasuk produk yang memiliki kualitas yang baik, serta mempunyai ketahanan daya simpan dalam waktu lama dan tidak mudah rusak.
Sugeng menambahkan, pengelolaan galeri ini dilakukan Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta. Sementara, saat ini pihaknya tengah mengadakan survei orientasi pasar untuk produk daur ulang yang diminati masyarakat.
DLH Yogyakarta, menjaring masukan dari masyarakat mengenai produk-produk daur ulang yang menarik dan memiliki pasar. Kemudian, bank sampah akan menindaklanjuti hasil survei dengan memproduksi barang sesuai permintaan pasar.
“Dari bank sampah yang tergabung sudah banyak yang mampu memproduksi berbagai barang dari daur ulang sampah dengan berbagai kreativitas, sudah banyak yang bisa mengikuti yang diinginkan pasar itu seperti apa. Karena yang dibutuhkan sekarang, kita perlu untuk melakukan inovasi produk sesuai permintaan pasar ketimbang memproduksi barang yang sama terus menerus,” terangnya. (riz/fat)