Jakarta (pilar.id) – Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., memimpin briefing pagi di Badan Pelaksana Pusat (Balakspus) di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin. Dalam arahannya, Panglima TNI menegaskan pentingnya menghindari ego sektoral dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Panglima TNI menyatakan bahwa jajaran Mabes TNI memiliki peran yang jelas, yaitu sebagai pengguna kekuatan atau manajerial, sementara setiap Angkatan memiliki tanggung jawab sebagai pembina kekuatan. Ia menekankan bahwa koordinasi yang baik dan saling mendukung antara kedua tingkatan tersebut adalah kunci kesuksesan.
Panglima TNI juga menyoroti masalah anggaran dan perencanaan, meminta agar semuanya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada kegiatan yang lintas tahun, dan penting untuk melaksanakan administrasi dengan tertib. Selain itu, ia mengingatkan agar tidak mewariskan beban permasalahan kepada pengganti di masa depan.
Panglima TNI juga memberikan perhatian khusus pada pengelolaan inventaris. Ia meminta kepada para Kabalakpus untuk menginventarisir barang-barang yang dibutuhkan dengan baik dan menjaga barang inventaris yang telah diberikan. Barang yang sudah tidak layak lagi harus segera diajukan untuk penghapusan, dan tidak perlu disimpan dalam gudang.
Selanjutnya, Panglima TNI menekankan pentingnya solidaritas di antara seluruh elemen TNI. Ia mengatakan bahwa TNI harus solid, dan kerja sama dengan Polri harus bersinergi. Lebih lanjut, Panglima TNI menegaskan bahwa TNI harus tetap netral dalam menghadapi tahun politik. Ia meminta TNI tidak terpengaruh oleh iming-iming partai politik untuk terlibat atau mendukung. Dengan tetap netral, TNI dapat berperan sebagai penegak aturan selama pelaksanaan Pemilu. (hdl)