Rembang (pilar.id) – Untuk melihat kondisi pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga melakukan pemantauan SPBU, di antaranya di Kabupaten Rembang.
Di tengah lawatannya, mobil yang dikendarai Ganjar tiba-tiba berbelok memasuki SPBU Tireman, Kecamatan Rembang Kota. Di tempat ini, ia menemui sejumlah warga yang sedang antre membeli Pertalite.
“Ini memang antre begini tiap hari?” tanya Ganjar ke petugas SPBU. Petugas yang tidak menyangka bakal ditemui orang nomor satu di Jateng ini pun menjawab, “Tiap hari ramai begini. Terus ada kenaikan, tambah antre”.
Dari antrean Pertalite, ia berpindah ke antrean pertamax. Ia kembali berdialog terkait stok dan pelayanan di SPBU setempat. “Satu per satu orang yang membeli tidak ada gejolak apa, biasa saja. Tadi yang beli pertalite tapi mobil ditanyain pakai aplikasi apa tidak. kalau belum dimasukkan secara manual. artinya memang sudah ada kontrol,” ungkap Ganjar.
Bagi Ganjar, bagian yang terpenting saat ini adalah kondisi masih aman, dan masyarakat bisa terlayani dengan baik. “Tapi juga tidak semuanya menggunakan pertalite, contohnya tadi ada yang kita lihat sepeda motor yang kemudian mereka mengisi pertamax. Ternayata memang dari awal lebih senang pakai pertamax karena mesinnya lebih terjamin,” katanya lagi.
Dari pantauannya, mereka yang antre memiliki profesi yang beragam dan setara. Seperti wiraswasta atau karyawan pabrik.
“Lihat situasi di sini bahwa distribusi masih aman. Masyarakat kita ajak ngobrol juga oke. Tidak ada yang bertanya. Mereka berjalan seperti hari hari biasanya,” terangnya.
Jadi, stok BBM di Jawa Tengah masih aman. “Kalau stok masih aman, bahkan kepolisian semuanya menjaga,” imbuhnya.
Ia justru akan memantau apakah ada dampak di sektor lain akibat kenaikan BBM. “Dari sisi makanan per tadi pagi yang disampaikan di beberapa tempat seperti di Banyumas, Jepara, tadi itu pada lapor ke saya harga cabai dan bawang merah masih fluktuatif. Itu yang saya kira Tim Pengendali Inflasinya kita minta segera ngecek. Apakah ada panen-panen, distribusinya merata. Itu yang saya kira hari ini penting kita mengikuti perkembangan pasca kenaikan agar inflasi terjaga dan masyarakat terlayani,” terangnya.
Gofur, salah satu pembeli di SPBU mengaku jika kenaikan harga BBM masih belum berdampak negatif baginya. “Alhamdulillah masih aman. Saya kerja swasta tiap hari kerja bawa sepeda motor, kira-kira habisnya satu liter,” katanya.
Tapi ia berharap, kenaikan harga BBM juga menjadi pendorong kenaikan upah bagi karyawan. “Semoga BBM naik, gaji juga naik,” harapnya. (hdl)