Semarang (pilar.id) – Kondisi sejumlah titik banjir di Kota Semarang semakin surut setelah dilakukan upaya penanggulangan.
Pemkot Semarang berupa cepat dalam penanggulangan banjir dengan menutup sejumlah tanggul yang jebol dengan bronjong.
Sementara itu, saluran-saluran kali yang ada di daerah aliran sungai juga dibersihkan dari sampah-sampah yang terbawa air hujan.
Hasilnya, air langsung menuju ke muara sungai atau laut. Sedangkan air laut juga bisa diantisipasi setelah dipasang bronjong pada tanggul jebol.
Sebelumnya, curah hujan tinggi yang mengguyur Kota Semarang sejak Jumat (30/12/2022) sore hingga Sabtu siang (31/12/2022) menyebabkan banjir di beberapa titik di ibu kota Provinsi Jawa Tengah.
Plt. Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita bersama jajaran Forkopimda Kota Semarang dan OPD meninjau lokasi banjir di beberapa wilayah di Kota Semarang.
“Hari ini kita melakukan pantauan wilayah-wilayah banjir, yang pertama yaitu di wilayah Wonosari Ngaliyan yang Alhamdulillah sudah mulai surut,” katanya.
Wilayah banjir di kelurahan Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Tugu memiliki titik-titik kritisnya ada di sungai Plumbon.
Diketahui bahwa area pemukiman yang dilalui kali Plumbon mengalami banjir hingga masuk ke rumah-rumah warga akibat tanggul yang jebol.
Sebab tidak kuat menahan debit air yang terlalu deras. Karena hal tersebut warga bersiaga untuk mengungsi jika ketinggian air semakin naik.
“Tadi kita sudah berkoordinasi dengan kepala BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana) karena wilayah kali Plumbon ini masih di bawah (wewenang) BBWS,” katanya.
Setelahnya, untuk segera dilakukan penutupan tanggul-tanggul yang jebol dimana wilayah Mangunharjo ini ada empat titik tanggul yang jebol sehingga airnya keluar dari kali Plumbon.
“Juga ada pembersihan-pembersihan sampah yang menyangkut juga di jembatan,” kata Mbak Ita.
Diharapkan dengan semua dibersihkan ini segera bisa mengalir ke muara dan tadi dari kepala BBWS akan memasang sementara bronjong-bronjong yang ada di keempat titik itu.
“Kita pastikan semoga bisa segera terpasang sehingga air tidak akan (semakin tinggi) masuk ke wilayah rumah-rumah,” tambah Mbak Ita.
Selain meninjau lokasi banjir di Mangunharjo, Mbak Ita beserta jajarannya juga menyambangi wilayah Wonosari, Tlogosari Kulon, Tanah Mas, Jalan Petek, hingga Gayamsari.
Setidaknya ada 30 titik banjir yang dikonfirmasi oleh BPBD Kota Semarang dengan ketinggian beragam mulai dari 20 cm hingga 70 cm.
Meski demikian, Sabtu (31/12) siang saat hujan mereda, beberapa wilayah yang sebelumnya dilaporkan banjir telah surut.
Wilayah Tugu Muda, Simpang Lima, jalan Gajahmada, jalan Pemuda, hingga jalan Pahlawan sudah dapat dilalui oleh pengguna jalan dengan lancar.
Pemerintah Kota Semarang juga langsung bergerak membuat dapur-dapur umum dan memberikan bantuan-bantuan bagi korban banjir di wilayah terdampak.
“Hati-hati bagi sedulur warga Kota Semarang menghadapi cuaca yang sangat ekstrim ini. Tetap waspada. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan keselamatan oleh Allah SWT, aamiin,” kata Mbak Ita. (Aam)