Jakarta (pilar.id) – Peneliti dari lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad, mengungkapkan bahwa elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengalami peningkatan signifikan sejak Kaesang Pangarep menjabat sebagai ketua umum partai tersebut.
Menurutnya, hasil survei menunjukkan peningkatan dari 0,9 persen menjadi 2,3 persen dalam beberapa survei terkini.
“Sesuai survei Indikator, angka elektabilitas PSI masih sekitar 0,9 persen, tetapi survei Populi menunjukkan kenaikan menjadi 2,3 persen. Peningkatan ini dapat dianggap wajar mengingat adanya perubahan kepemimpinan oleh Kaesang Pangarep,” ujar Saidiman dalam keterangannya di Jakarta pada hari Selasa (14/11/2023).
Selain itu, Saidiman juga menyoroti upaya sosialisasi PSI melalui kampanye di luar ruangan yang terus berjalan. Menurut survei Indikator, atribut luar ruang PSI sudah terlihat sekitar 7 persen, sementara di televisi mencapai 11,2 persen.
“Partai ini telah mulai bergerak, meskipun belum sebesar partai-partai besar. Atribut luar ruang PSI terlihat sekitar 7 persen, dan di televisi mencapai 11,2 persen. Sosialisasi yang masif dari partai menjadi kunci, terutama bagi pendukung Jokowi di luar PDIP,” tambahnya.
Survei SMRC yang dilakukan pada 31 Oktober hingga 3 November 2023, menunjukkan dinamika elektabilitas partai politik. PDI Perjuangan masih mendominasi dengan 19,5 persen, diikuti oleh Gerindra dengan 18,7 persen, dan Golkar dengan 12,1 persen.
PSI berhasil keluar dari zona 1 persen, meraih 2,3 persen, unggul dari partai lain seperti Perindo, Ummat, Hanura, dan lainnya. Partai PSI menempati posisi lebih tinggi daripada partai Ummat yang hanya memperoleh 1,3 persen suara.
Survei SMRC melibatkan 1201 responden dengan margin of error diperkirakan sekitar +/-2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode survei yang digunakan adalah wawancara telepon dengan pertanyaan-pertanyaan elektabilitas partai pada kelompok pemilih kritis. (usm/hdl)