Jakarta (pilar.id) – Keisuke Honda memang gagal membawa Timnas Kamboja lolos dari Grup A Piala AFF 2022. Namun, di bawah kepemimpinannya, Kamboja perlahan menjelma jadi kekuatan baru di sepakbola ASEAN.
Kamboja bahkan berhasil mengalahkan Filipina dan menyulitkan Indonesia saat berlaga di Grup A Piala AFF 2022. Selepas mundur dari Timnas Kamboja, Honda pun dipercaya untuk menjadi pelatih Kamboja U-23 menyambut gelaran SEA Games 2022.
Di sisi lain, Honda merupakan salah satu pesepakbola asal Jepang yang cukup sukses. Ia menjadi salah satu andalan AC Milan mulai musim 2014 sampai 2017.
Honda merupakan pemain yang cukup versatile karena bisa bermain di beberapa posis berbeda. Secara natural, posisi utama Honda adalah gelandang serang. Namun, ia juga bisa bermain di posisi penyerang sayap, false nine bahkan sebagai gelandang yang lebih dalam sebagai deep-lying playmaker.
Keisuke Honda, mula-mula bermain sepakbola di Settsu FC, sebuah klub sepakbola yang ada di tempat kelahirannya, Settsu. Ia bergabung di sana saat masih berusia 8 tahun dan bertahan di klub tersebut sampai usia 10 tahun.
Setelahnya, Honda bergabung di akademi Gamba Osaka. Namun, perjalanan karirnya di akademi Gamba Osaka tidak berjalan mulus. Selama dua tahun berada di tim tersebut, Honda tak pernah mendapat kesempatan untuk promosi ke tim muda Gamba Osaka.
Honda pun kemudian memilih untuk bergabung dengan tim sepakbola tempat ia bersekolah di Seiryo High School mulai tahun 2022. Di sana, ia baru mendapatkan kesempatan untuk bermain di J.League Cup pada tahun 2004 melalui skema Spesial Disignated Youth Player.
Baru setelah lulus dari SMA-nya tersebut, Honda memulai karir profesional dengan bergabung ke klub J1 League, Nagoya Grampus Eight. Di sana, Honda bermain mulaimusim 2004 hingga 2007. Dimana, Honda mencatatkan 90 kali penampilan dan berhasil mencetak 11 gol.
Semusim kemudian, Honda mencari peruntungan ke Eropa dengan bergabung ke VVV-Venlo yang berkompetisi di Eredivisi sejak 16 Januari 2008. Sayang, musim pertamanya di VVV-Venlo tak berjalan mulus. Sebab, timnya harus terdegradasi ke divisi dua, Eerste Divisie.
Namun, di musim keduanya bersama VVV-Venlo, Honda menjadi salah satu pemain penting yang membawa klub tersebut kembali ke Eredivisi. Ia pun mencatatkan 36 penampilan dan mencetak 16 gol.
Setelah membawa VVV-Venlo kembali ke Eredivisi, Honda kemudian pindah ke Rusia untuk memperkuat CSKA Moscow. Di sana, Honda berhasil meraih berbagai prestasi dengan menjuarai Russian Premier League, Russian Cup, dan Russian Super Cup.
Di sana, Honda bertahan selama tiga musim sebelum kemudian bergabung ke klub Serie A, AC Milan di musim 2014/2015.
Honda datang ke AC Milan dengan status bebas transfer. Dan di AC Milan pula, Honda mencapai kualitas terbaiknya sebagai pemain sepakbola. Meski secara prestasi, Honda hanya mampu membawa AC Milan untuk meraih Supercoppa Italiana pada musim 2016.
Setelah dari AC Milan, honda sempat memperkuat enam tim lain dari enam tim negara berbeda sebelum kemudian memutuskan untuk pensiun.
Honda sempat membela Pachuca di Meksiko, Melbourne Victory di Australia, Vittese di Eredivisi, Botafogo di Brasil, Neftci di Azerbaijan, dan menuntaskan karir di Suduva, Lithuania pada 2021 lalu. (fat)