Tarakan (pilar.id) – PT Pertamina EP (PEP) Tarakan Field mencatat pencapaian gemilang dengan berhasil menghasilkan minyak dari sumur Pamusian (PAM-1090) sebanyak 1.000 barel minyak per hari pada tanggal 16 Agustus 2023 lalu. Prestasi ini mengangkat total produksi lapangan Tarakan menjadi 2.700 barel minyak per hari, sehingga jadi puncak tertinggi sejak tahun 2008.
Manajer Tarakan Field, Isrianto Kurniawan, mengungkapkan bahwa pencapaian luar biasa ini adalah hasil kolaborasi antara PEP Tarakan Field dan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) dalam menerapkan teknologi pengeboran mutakhir untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Isrianto menjelaskan bahwa perusahaan telah berupaya mengembangkan struktur Pamusian selama lima tahun terakhir, dengan harapan dampak positifnya akan dirasakan oleh industri migas nasional dan masyarakat di sekitar wilayah kerja.
“Sumbangan prestasi dari sumur PAM-1090 ini adalah wujud kontribusi perusahaan dalam rangka merayakan kemerdekaan Indonesia, dan kami berharap semangat positif ini akan terus membara di antara semua pekerja yang terlibat dalam upaya pengeboran sumur berikutnya,” kata Isrianto.
Isrianto menambahkan bahwa Sumur PAM-1090 merupakan sumur migas ketiga yang telah dibor pada tahun 2023, dengan target total empat sumur yang akan dikembangkan di Struktur Pamusian. Selain itu, rencana PEP Tarakan Field untuk tahun 2024 termasuk pengembangan di Struktur Juata.
“Kami akan terus mengambil langkah strategis dengan melakukan pengeboran sumur-sumur baru untuk mengatasi penurunan alami produksi serta menjaga kelangsungan operasional dan bisnis kami,” tegas Isrianto.
Isrianto juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan di Kota Tarakan, termasuk Pemerintah Kota Tarakan, Polres Tarakan, Kodim Tarakan, dan instansi terkait lainnya yang turut berkontribusi dalam proses pengeboran ini.
Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Direktur Utama PDSI, Rio Dasmanto, yang menyampaikan rasa terima kasih kepada PHI-Regional 3 Kalimantan dan PEP Tarakan Field atas kepercayaan yang diberikan, yang memungkinkan suksesnya proyek pengeboran ini.
“Kolaborasi antara PDSI dan PHI Grup memiliki dampak positif yang luar biasa. Saya ingin memberikan penghargaan kepada tim rig PDSI #09.2 atas kinerja luar biasa mereka dalam aspek HSSE dan operasional, yang membuat proyek pengeboran ini berhasil diselesaikan dalam waktu 38 hari,” kata Rio.
PT Pertamina EP (PEP) Tarakan Field merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional 3 yang dipimpin oleh PHI. Dalam menjalankan operasi dan bisnis hulu migas dengan mengedepankan prinsip ESG (Lingkungan, Sosial, Tata Kelola), PEP Tarakan Field bekerja sama dengan anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya untuk terus mengembangkan inovasi dan menerapkan teknologi mutakhir. (ted)