Yogyakarta (pilar.id) – Rangkaian Hajad Dalem Sekaten 2022 dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ditutup dengan Kondur Gangsa pada Jumat (7/10/2022) di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta.
Kondur Gangsa adalah ritual mengembalikan atau Kondur dalam bahasa jawa, dua perangkat gamelan sekati, Kanjeng Kiai Naga Wilaga dan Kanjeng Kiai Guntur Madu yang dipikul dari pelataran Masjid Gede Kauman menuju Keraton Ngayogyakarta.
Sebelum prosesi Kondur Gangsa, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menyebar udhik-udhik yang dilakukan di Pagongan Kidul dan Pagongan Lor, dan dalam Masjid Gedhe Kauman.
Udhik-udhik adalah bentuk pemberian sedekah Raja Keraton Yogyakarta kepada rakyat yang terdiri dari terdiri dari bunga, uang logam, beras, dan biji-bijian sebagai lambang sedekah raja bagi rakyatnya.
Penghageng Kawadenan Pengulon Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Jayaningrat menuturkan prosesi penyebaran udhik-udhik ini merupakan momen yang ditunggu-tungpungkasnya. Masyarakat. Mereka bahkan rela berdesakan untuk mendapatkan udhik-udhik tersebut.
“Antusias masyarakat sangat tinggi, apalagi acara ini sudah dua tahun ditiadakan. Banyak warga masyarakat yang tumpah ruah saat Ngarsa Ndalem menyebar udhik-udhik yang dipercaya jika mendapatkan udhik-udhik yang disebar Ngarsa Ndalem akan mendapat berkah di masa datang,” terang Jayaningrat, Jumat (7/10/2022).
Selanjutnya, Sri Sultan HB X menuju serambi Masjid Gedhe untuk mendengarkan pembacaan riwayat Nabi Muhammad SAW. Pada pembacaan tersebut, ketika tiba di bagian peristiwa kelahiran Nabi (asrokal), Sultan beserta para pengiringnya menerima Sumping Melati atau hiasan telinga dari bunga melati.
Hal ini, sebagai makna bahwa Raja selalu mendengarkan aspirasi dan pendapat rakyatnya serta akan melaksanakan harapan rakyatnya.
Prosesi Kondur Gangsa dilakukan pukul 23.00 WIB, yang menandai berakhirnya Hajad Dalem Sekaten 2022 yang digelar Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Lebih lanjut, Jayaningrat menambahkan, prosesi Hajad Dalem Garebeg Maulud dengan kirab bregada dan gunungan yang dijadwalkan Sabtu 8 Oktober 2022 atau 12 Maulud Ehe 1965 tahun ini masih ditiadakan.
“Grebeg Maulud merupakan puncak acara dari perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, atau yang biasa disebut perayaan Maulid Nabi di Kraton Kasultanan Yogyakarta. Acaranya, kirab bregada dan terdapat tujuh buah gunungan, dan untuk tahun ini masih ditiadakan,” pungkasnya. (riz/din)