Jakarta (pilar.id) – Presiden Joko Widodo para Rabu (15/6/2022) siang hari ini, resmi melantik Menteri Perdagangan (Mendag) baru, Zulkifli Hasan. Ia menggantikan Mendag sebelumnya, Muhamad Lutfi.
Meski baru dilantik, Zulkifli Hasan berjanji akan segera mengatasi pasokan dan harga minyak goreng curah dalam negeri. Bahkan, Zulkifli mengatakan sudah memiliki formula untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Ada beberapa cara dan formula yang bisa mengatasi itu. Kita tunggulah satu dua hari,” kata Zulkifli kepada media usai Serah Terima Jabatan Menteri Perdagangan di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (15/6/2022).
Zulkifli memang baru dilantik. Namun, bukan hal aneh kenapa ia sudah memiliki formula untuk mengatasi masalah minyak goreng. Pasalnya, Zulkifli mengatakan, sebulan lalu, ia pernah melakukan diskusi dengan para pelaku usaha minyak sawit.
Pada pertemuan tersebut, Zulkifli menyampaikan bahwa prioritas Presiden Joko Widodo adalah harga minyak goreng curah Rp14.000 per liter dengan pasokan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Sebulan lalu saya diskusi dengan teman-teman pelaku usaha minyak sawit. Ada skala prioritas. Prioritas Presiden itu 14.000 minyak curah, sampai di tempat barangnya ada. Nah itu yang tidak tuntas,” tukas Zulkifli.
Presiden melantik Zulkifli Hasan menjadi Mendag menggantikan Muhammad Lutfi yang menjabat sejak 23 Desember 2020.
Sebelumnya, Zulkifli Hasan merupakan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2019-2024, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua MPR RI pada 2014-2019.
Zulkifli pernah menjabat sebagai Menteri Kehutanan menggantikam Malem Sambat Kaban pada 22 Oktober 2009 hingga 1 Oktober 2014.
Pada masa jabatannya sebagai Menhut RI, ia dua kali menerima gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa), yaitu yang pertama untuk bidang Administrasi Publik dari Sejong University, Seoul, Korea Selatan.
Kedua, untuk bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dari Universitas Negeri Semarang.
Selama 2004–2009, ia berkiprah di lembaga legislatif sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan selama 2005-2010, ia memegang jabatan internal partai sebagai Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), hingga pada saat dilantik sebagai Mendag, ia menduduki jabatan Ketua Umum partai berlogo matahari putih itu. (fat)