Jakarta (pilar.id) – Sehari setelah Chelsea memecat Thomas Tuchel dari kursi kepelatihan. Pemilik baru Chelsea, Todd Boehly segera melakukan pertemuan dengan Graham Potter, pelatih Brighton and Hove Albion.
Boehly menginginkan Potter sebagai calon kuat pengganti Tuchel sebagai pelatih Chelsea. Kesepakatan pun segera terjadi. Brighton sebagai klub yang masih memiliki kerja sama dengan Graham Potter, juga memberikan perseetujuan bagi pelatih asal Inggris tersebut untuk hengkang ke London Barat.
Dan pada Kamis (8/9/2022) lalu, Chelsea secara resmi mengenalkan Potter sebagai pelatih baru mereka. Atas keputusannya pergi secara tiba-tiba, Graham Potter pun menyampaikan permintaan maaf kepada suporter Brighton & Hove Albion.
“Saya mungkin tak bisa membujuk Anda semua agar memaafkan kepergian saya, namun paling tidak saya ingin mengambil kesempatan guna mengucapkan terima kasih,” kata Potter dalam surat terbuka yang dimuat laman Brighton, Minggu (11/9/2022) waktu setempat.
Graham Potter memang bukan pelatih yang membawa Brighton promosi dari Championship ke Premier League. Namun, di bawah kepelatihan Potter, dari tahun ke tahun Brighton berhasil memperbaiki posisi mereka di liga kasta tertinggi Inggris tersebut.
Bermodal taktik permainan yang atraktif dan menyerang, Potter musim lalu berhasil membawa Brighton finis di posisi sembilan klasemen akhir Premier League musim 2021/2022.
“Saya harap kalian mau mengerti bahwa pada tahap karir ini, saya merasa harus mengambil kesempatan baru ini,” sambung Potter yang terakhir memimpin Brighton mengalahkan Leicester City 5-2.
“Sudah begitu banyak hal positif yang terjadi pada klub ini,” kata Potter, masih dalam surat terbuka itu.
Dalam beberapa tahun belakang, kepemimpinan Graham Potter di Brighton memang cukup mendapat perhatian dari publik sepakbola Inggris. Potter dinilai sebagai pelatih yang memiliki visi bermain atrakktif dan menerapkan sepakbola modern.
Dengan kualitas pemain sadanya, Potter berhasil membawa Brighton menjadi klub yang cukup diperhitungkan. Tidak jarang mereka menjadi batu sandungan untuk tim-tim besar. Seperti ketika pada Agustus lalu, mereka berhasil mengalahkan Manchester United dengan skor 2-1.
“Meninggalkan tempat latihan untuk terakhir kali adalah momen mengharukan. Kepada penerus saya, siapa pun dia , saya harus mengatakan, selamat.”
“Anda akan bekerja untuk klub hebat dengan skuad yang fantastis yang didukung oleh ketua dan direksi yang juga hebat,” pungkas Potter. (fat)