Solo (pilar.id) – Revitalisasi pembangunan Taman Balekambang akan dimulai bulan ini. Hal tersebut menyusul penandatanganan kerja sama yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kontraktor dari PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan kontrak renovasi Taman Balekambang baru ditandatangani dua minggu lalu. Sesuai rencana, taman ini akan dikembalikan ke kondisi aslinya, sehingga ruang terbuka untuk masyarakat semakin luas dengan merubuhkan bangunan-bangunan untuk dikembalikan fungsinya.
“Kami kembalikan ke kondisi Balekambang yang dulu, kembalikan ke Kebon Rojo. Bangunan-bangunan banyak dirubuhkan, kembalikan ke taman. Karena, keberadaan taman kota sangat dibutuhkan sebagai wadah sosialisasi masyarakat,” kata Basuki, Jumat (4/11/2022).
Menurutnya, apabila kota tidak memiliki taman akan merubah karakter masyarakatnya. Maka,diperlukan lebih banyak ruang terbuka hijau untuk bersosialisasi.
“Sehingga orang bisa lebih banyak bersosialisasi di taman tersebut. Kalau nggak ada taman, orangnya jadi beringas. Di sini kami bikin orang bercengkrama, bersosialisasi. Kota harus ada taman, kalau nggak ada, karakter orang pasti berubah,” ucapnya.
Sementara, Kontraktor Pekerja, Anton Satyo Hendratmo menyebut proyek yang ditargetkan selesai pada Desember 2023 ini, akan menghasilkan kualitas terbaik dan secara kesiapan serta peralatan kerja dipastikan nol kecelakaan atau zero fatality.
“Kami dari kontraktor yang sudah ditunjuk, dipercaya mengerjakan proyek Balekambang punya komitmen untuk menyelesaikan proyek tepat waktu. Bangunan yang akan didirikan maupun direnovasi di bagian dalam Balekambang ada ampiteater atau gelanggang terbuka, jalan melayang, gedung gastronomi, dan aviary untuk satwa seperti rusa dan burung,” terang Anton.
Untuk tahap awal, lanjut Anton pengerjaan yang akan dilakukan yakni perapian lahan dan pengerjaan pengerukan di kolam besar atau Danau Kartini yang ada di bagian tengah Taman Balekambang. Selanjutnya, pihaknya akan mengerjakan gedung pertunjukan dengan kapasitas 400 kursi penonton, diikuti bangunan-bangunan yang lain.
Selain itu, pihaknya juga dihimbau untuk menjaga keseimbangan lingkungan serta mengembalikan keramahan lingkungan ke conwood dan nantinya terdapat pembatas yang berasal dari batu alam.
“Tidak boleh ada penebangan pohon, menjaga lingkungan tetap sesuai kondisi awal. Di samping itu tetap harus mengerjakan bangunan baru di kawasan ini,” katanya. (riz/hdl)