Pontianak (pilar.id) – Menyerahkan santunan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK), dilakukan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya di Kota Pontianak.
Santunan diberikan kepada 10 orang peserta maupun ahli warisnya dengan total nilai mencapai Rp2,5 milyar.
Santunan yang diberikan terdiri dari manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), serta manfaat beasiswa pendidikan anak dan Return to Work (RTW).
Dalam penyerahan simbolis tersebut wapres turut didampingi oleh Ketua Dewan Pengawas BPJAMSOSTEK Muhammad Zuhri dan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji.
Zuhri mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud hadirnya negara dalam memberikan perlindungan jaminan sosial kepada seluruh pekerja Indonesia serta menjamin generasi penerus bangsa mendapatkan pendidikan yang layak melalui manfaat beasiswa.
Ia mengakui untuk Provinsi Kalimantan Barat, selama rentang waktu satu tahun hingga Agustus 2022, BPJAMSOSTEK telah membayarkan manfaat seluruh program senilai Rp503 milyar dengan jumlah kasus lebih dari 75 ribu. Pada periode yang sama BPJAMSOSTEK juga telah memberikan santunan beasiswa pendidikan kepada 926 anak pekerja dari jenjang TK hingga perguruan tinggi dengan total proyeksi nilai sebesar Rp42 miliar.
“Kami berterima kasih kepada bapak Ma’ruf Amin yang telah hadir memberikan santunan sekaligus semangat bagi para pekerja atau ahli waris yang telah kehilangan orang tercinta. Kami berharap santunan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk melanjutkan kehidupan serta pendidikan bagi anak peserta, sehingga mereka dapat mewujudkan cita-citanya,” kata Zuhri.
Dengan beragam manfaat yang diberikan BPJAMSOSTEK tersebut, Zuhri mendorong seluruh kepala daerah termasuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk memastikan pekerja di wilayahnya terdaftar sebagai peserta BPJAMSOSTEK. Hal ini selaras dengan Instruksi Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Inpres nomor 2 tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Zuhri optimis dengan adanya sinergi yang baik dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja yang terlindungi BPJAMSOSTEK di Provinsi Kalimantan Barat. Karena hingga Agustus 2022 baru mencapai 50% untuk sektor pekerja Penerima Upah (PU) dan 5,9% untuk pekerja Bukan Penerima Upah (BPU).
“Dengan menjadi peserta BPJAMSOSTEK, para pekerja dapat terlindungi dari risiko kecelakaan kerja, kematian, serta memiliki hari tua yang sejahtera. Sehingga diharapkan mereka dapat bekerja dengan lebih aman yang berujung pada peningkatan produktivitas perekonomian di Kalimantan Barat,” urainya.
“Pimpinan dan jajaran Kantor Cabang Pontianak BPJS Ketenagakerjaan senantiasa berkolaborasi dan berkoordinasi dengan seluruh stakholder dalam upaya menginternalisasi program BPJAMSOSTEK kepada msyarakat pekerja di Kalimantan Barat” tutup Ryan Gustaviana selaku Kepala Kantor Cabang Pontianak BPJS Ketenagakerjaan. (Menyerahkan santunan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK),din)