Kutai Kartanegara (pilar.id) – Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3 untuk Pilpres 2024, menjalin silaturahmi dengan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura di Tenggarong, Kalimantan Timur, pada Rabu (6/12/2023).
Dalam pertemuan tersebut, pemerintah sepakat untuk mengalokasikan anggaran guna mendukung kesultanan dan kerajaan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kedatangan Ganjar disambut hangat oleh Sultan Aji Muhammad Arifin beserta keluarga kesultanan. Acara dimeriahkan oleh tarian topeng panji, yang mengisahkan perjalanan emosional seorang dewa yang berpisah dari kekasihnya dan memutuskan turun ke bumi untuk melaksanakan tugas.
Tak ketinggalan, tarian kanjar ganjur juga ditampilkan, sebuah tradisi penyambutan tamu yang telah menjadi bagian dari budaya setempat.
Pangeran Notonegoro, perwakilan dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, menyatakan bahwa kehadiran Ganjar adalah manifestasi dari kepedulian dan semangat silaturahmi calon pemimpin Indonesia.
“Ini adalah kesempatan untuk memperkenalkan adat istiadat Kesultanan Kutai Kartanegara, yang memiliki makna strategis dalam sejarah kemerdekaan Indonesia,” ujar Pangeran Notonegoro.
Dalam kesempatan tersebut, Pangeran Notonegoro juga menyampaikan harapan agar Ganjar Pranowo memperhatikan dan menganggarkan dana untuk melestarikan adat istiadat kesultanan dan kerajaan di Indonesia.
“Kami berpesan kepada Pak Ganjar untuk memperhatikan kesultanan dan kerajaan dengan menganggarkan untuk menjaga adat istiadat,” tambahnya.
Ganjar Pranowo menyambut positif aspirasi Kesultanan Kutai Kartanegara dan menyatakan kesepahaman terhadap pentingnya memerhatikan dan menghargai kesultanan dan kerajaan di Indonesia.
“Saya setuju banyak kesultanan yang masih hidup. Ada yang eksis, otonom, dan cukup mandiri, tetapi ada yang membutuhkan perhatian. Maka, jika kita mencintai budaya kita, wajib hukumnya kita membantu,” ungkap Ganjar.
Penting untuk dicatat bahwa perhatian terhadap kesultanan dan kerajaan bukanlah hal baru bagi Ganjar Pranowo. Pengalaman kepemimpinannya sebagai Gubernur Jawa Tengah telah menunjukkan komitmen terhadap pelestarian budaya dan adat istiadat kesultanan dan kerajaan.
“Saya punya contoh praktik di Jawa Tengah, di mana setiap tahun kami memberikan bantuan. Jadi, jika ada suara yang muncul dari Kesultanan Kutai Kartanegara, sebenarnya itu mirip dengan kesultanan dan kerajaan yang lain. Kami berkomunikasi dengan banyak organisasi, dan harapannya sama, maka kita lakukan,” jelasnya.
Kunjungan Ganjar ke Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura diakhiri dengan ziarah ke makam-makam sultan terdahulu sebagai bentuk penghormatan. (rio/hdl)