Jakarta (pilar.id) – Film Assassin’s Creed, yang dirilis pada tahun 2016, merupakan adaptasi dari seri populer permainan video dengan nama yang sama. Dikembangkan oleh Ubisoft, seri permainan Assassin’s Creed telah mengumpulkan penggemar besar di seluruh dunia berkat perpaduan unik antara aksi, sejarah, dan elemen fiksi ilmiah.
Film ini, tentu saja diproduksi dengan menggabungkan unsur-unsur yang sama. Dengan harapan, mendatangkan banyak perhatian dan harapan dari para penggemar.
Plot dan Pengembangan Karakter
Assassin’s Creed mengikuti perjalanan seorang karakter bernama Callum Lynch, yang diperankan oleh Michael Fassbender.
Callum Lynch adalah seorang narapidana yang dipilih oleh sebuah organisasi rahasia untuk mengakses kenangan leluhurnya, Aguilar de Nerha, yang hidup pada zaman Spanyol Abad Pertengahan.
Organisasi ini, yang dikenal sebagai Abstergo Industries, berusaha mendapatkan pengetahuan tentang Artefak Eden yang kuat, yang terkait dengan sejarah dan konspirasi besar.
Dengan menggunakan mesin canggih yang disebut Animus, Callum dapat merasakan kenangan leluhurnya secara langsung.
Selama sesi Animus, ia berinteraksi dengan dunia yang sama dengan leluhurnya dan mengalami petualangan aksi yang melibatkan Konfederasi Asasin yang bertarung melawan Ordo Templar yang kuasa.
Sementara itu, ada juga konflik internal dalam Callum sendiri, yang mencoba memahami warisan keluarganya dan menjalani peran dalam pertempuran abadi antara kedua fraksi tersebut.
Salah satu aspek menonjol dari film ini adalah penyajian visual yang mengesankan. Adegan aksi yang intens dan mencengangkan ditampilkan dengan pengarahan yang cermat, menggambarkan parkour khas para pahlawan Asasin dan aksi pertarungan yang penuh ketegangan. Penggambaran dunia Spanyol Abad Pertengahan dan suasana sejarah yang dihasilkan juga menjadi daya tarik tersendiri.
Meskipun film Assassin’s Creed mendapatkan antusiasme awal dari para penggemar seri permainan video, namun penerimaan kritis dan komersial film ini cukup bervariasi. Beberapa pujian diberikan untuk pengarahan visual dan aksi yang menghibur, sementara beberapa kritik disampaikan terkait kompleksitas plot dan karakter yang belum sepenuhnya dikembangkan.
Namun demikian, film ini tetap berhasil menarik perhatian sebagai upaya adaptasi dari dunia permainan video yang kompleks. Bagi para penggemar Assassin’s Creed dan pencinta aksi yang penuh adrenalin, film ini tetap memberikan pengalaman yang layak untuk dinikmati.
Assassin’s Creed (2016) menghadirkan aksi, sejarah, dan elemen fiksi ilmiah dalam satu paket yang memikat. Meskipun menerima tanggapan yang bervariasi, film ini masih menjadi kontribusi berharga bagi dunia adaptasi film dari permainan video dan tetap menarik minat para penggemar. Dan Anda, bisa menikmati film ini di Bioskop Trans TV malam ini, Kamis (31/8/2023), pukul 21.00 WIB. (ret/ted)