Jakarta (pilar.id) – Batman v Superman: Dawn of Justice adalah film superhero Amerika Serikat tahun 2016 yang didasarkan pada karakter DC Comics Batman dan Superman.
Film ini didistribusikan oleh Warner Bros. Pictures dan merupakan sekuel dari Man of Steel (2013) serta film kedua dalam DC Extended Universe (DCEU).
Batman v Superman disutradarai oleh Zack Snyder, sutradara brilian yang dinilai sukses membuat standar film superhero yang berbeda. Sebelumnya ia sukses mensutradarai 300, Watchmen, dan Man of Steel.
Batman v Superman dibintangi oleh Ben Affleck, Henry Cavill, Amy Adams, Jesse Eisenberg, Diane Lane, Laurence Fishburne, Jeremy Irons, Holly Hunter, dan Gal Gadot.
Film ini berlatar di dunia di mana Superman telah menjadi pahlawan super yang populer, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran tentang kekuatannya.
Batman, yang telah menjadi pahlawan Gotham City selama bertahun-tahun, percaya bahwa Superman adalah ancaman bagi umat manusia.
Di sisi lain, Lex Luthor, taipan bisnis yang gila, memanfaatkan ketakutan Batman untuk memanipulasinya melawan Superman.
Film ini menerima ulasan beragam dari para kritikus, dengan pujian untuk penampilan akting, sinematografi, dan aksi, tetapi juga kritik untuk durasi, tone, dan plotnya. Film ini juga sukses secara komersial, meraup lebih dari 873 juta Dollar AS di seluruh dunia.
Fakta menarik
Batman v Superman: Dawn of Justice merupakan film adaptasi live-action pertama yang menampilkan Batman dan Superman bersama-sama di layar lebar.
Sebelumnya, kedua karakter ini pernah dipertemukan dalam beberapa film animasi, seperti Superman/Batman: Public Enemies (2009) dan Batman vs. Superman: Dawn of Justice (2016). Namun, film-film animasi tersebut tidak dianggap sebagai adaptasi live-action karena menggunakan animasi komputer.
Fakta lain, Batman v Superman merupakan film pertama yang menampilkan Wonder Woman dalam adaptasi live-action.
Sekadar informasi, film ini diproduksi dengan anggaran sebesar 250 juta Dollar AS, menjadikannya salah satu film termahal yang pernah dibuat. Berdurasi 152 menit, Batman v Superman menjadi salah satu film pahlawan super terpanjang yang pernah dibuat.
Batman v Superman: Dawn of Justice merupakan film yang kontroversial, tetapi juga merupakan film yang penting dalam sejarah film pahlawan super. Film ini membantu memperkenalkan karakter-karakter DC Comics yang baru kepada penonton baru dan membantu membentuk arah DCEU.
Mulai dari Zack Snyder
Ya, Zack Snyder adalah sutradara yang brilian. Ia membuat standar film superhero yang berbeda di film Batman v Superman: Dawn of Justice (2016). Ia memiliki gaya visual yang unik dan khas, yang dapat dilihat di film-filmnya seperti 300, Watchmen, dan Man of Steel.
Gaya visualnya yang gelap dan serius ini sangat cocok untuk film superhero, yang sering kali dianggap sebagai genre yang ringan dan menyenangkan.
Di film Batman v Superman: Dawn of Justice, Snyder menghadirkan film superhero yang berbeda dari film-film superhero sebelumnya.
Film ini lebih serius dan realistis, dengan tema-tema yang kompleks seperti ketakutan, kemarahan, dan balas dendam. Snyder juga menampilkan aksi yang lebih brutal dan realistis, yang belum pernah terlihat sebelumnya dalam film superhero.
Film ini mungkin tidak diterima dengan baik oleh semua orang, tetapi Snyder berhasil membuat standar baru untuk film superhero. Film ini menunjukkan bahwa film superhero dapat menjadi lebih dari sekadar hiburan, tetapi juga dapat menjadi karya seni yang serius dan bermakna.
Snyder juga menghindari gaya visual komik. Ia lebih memilih untuk menciptakan dunia yang lebih realistis dan serius untuk film-filmnya. Hal ini dapat dilihat di film-filmnya seperti 300, Watchmen, dan Man of Steel.
Gaya visual Snyder yang gloomy ini memang memiliki pro dan kontra. Beberapa orang menyukainya karena membuat film-filmnya terasa lebih serius dan bermakna. Namun, beberapa orang lainnya tidak menyukainya karena membuat film-filmnya terasa terlalu gelap dan suram.
Pada akhirnya, apakah gaya visual Snyder yang gloomy ini diterima dengan baik atau tidak adalah masalah selera. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa Snyder adalah sutradara yang berbakat dan memiliki gaya visual yang unik.
Lalu Henry Cavill sebagai Superman
Henry Cavill tampil sebagai Superman dengan gaya yang berbeda di film Batman v Superman: Dawn of Justice. Gaya Superman yang ditampilkan oleh Cavill di film ini lebih serius dan realistis, dibandingkan dengan gaya Superman yang ditampilkan oleh aktor-aktor sebelumnya.
Cavil menggambarkan Superman sebagai sosok yang lebih kompleks dan ambigu. Ia bukan hanya pahlawan yang sempurna, tetapi juga sosok yang memiliki keraguan dan ketakutan. Cavill juga menampilkan sisi emosional Superman yang lebih mendalam, yang sebelumnya jarang terlihat dalam film-film Superman.
Gaya Superman yang ditampilkan oleh Cavill di film ini diterima dengan baik oleh sebagian besar penggemar. Banyak orang yang menyukai gaya yang lebih realistis dan kompleks ini.
Namun, beberapa orang lainnya merasa bahwa gaya ini terlalu gelap dan suram, dan tidak sesuai dengan karakter Superman yang biasanya digambarkan sebagai pahlawan yang optimis dan ceria.
Pada akhirnya, apakah gaya Superman yang ditampilkan oleh Cavill di film ini diterima dengan baik atau tidak adalah masalah selera. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa Cavill adalah aktor yang berbakat dan telah memberikan penampilan yang luar biasa sebagai Superman.
Terakhir, Ben Affleck adalah Batman
Ben Affleck memberikan penampilan yang luar biasa sebagai Bruce Wayne/Batman di film Batman v Superman: Dawn of Justice. Ia berhasil menghidupkan karakter Batman dengan cara yang baru dan segar.
Affleck menggambarkan Batman sebagai sosok yang lebih gelap dan sinis. Affleck juga menampilkan sisi emosional Batman yang lebih mendalam, yang sebelumnya jarang terlihat dalam film-film Batman.
Penampilan Ben Affleck sebagai Batman di film ini diterima dengan baik oleh sebagian besar penggemar. Banyak orang yang menyukai gaya yang lebih realistis dan kompleks ini. Namun, beberapa orang lainnya merasa bahwa gaya ini terlalu gelap dan suram
Affleck memiliki tubuh yang kekar dan atletis, yang cocok untuk peran Batman. Ia juga terlihat sangat meyakinkan saat beraksi dalam kostum Batman.
Ekspresi wajah Affleck juga menampilkan kompleksitas dan emosional, yang membantu menghidupkan karakter Batman.
Catatan: Bukan film superhero anak
Film Batman v Superman: Dawn of Justice bukan film superhero untuk anak-anak. Film ini memiliki beberapa hal yang dapat membuat anak-anak tidak nyaman, seperti adegan kekerasan yang cukup brutal.
Adegan aksi dalam film ini cukup brutal, dengan banyak adegan perkelahian dan ledakan. Beberapa adegan mungkin dapat membuat anak-anak merasa ketakutan atau tidak nyaman.
Lalu tema yang kompleks. Film ini mengangkat tema-tema kompleks seperti ketakutan, kemarahan, dan balas dendam. Tema-tema ini mungkin sulit dipahami oleh anak-anak.
Terakhir, durasi yang panjang. Film ini berdurasi sekitar 2,5 jam, yang mungkin terlalu lama untuk anak-anak. Di sepanjang film ini, ada adegan perkelahian antara Batman dan Superman yang cukup brutal, dengan banyak pukulan, tendangan, dan senjata api. Adegan ini mungkin dapat membuat anak-anak merasa ketakutan atau tidak nyaman.
Adegan lain yang bisa membuat anak-anak tidak nyaman adalah kematian Superman. Adegan ini cukup tragis, dan mungkin dapat membuat anak-anak merasa sedih atau sedih.
Tentu saja, setiap anak memiliki tingkat toleransi yang berbeda terhadap kekerasan dan tema-tema kompleks. Namun, secara umum, film Batman v Superman: Dawn of Justice lebih cocok untuk remaja dan orang dewasa. (ret/hdl)