Jakarta (pilar.id) – Wiji Tukul mungkin tak rupawan. Ia juga bukan seorang penyair yang berorasi dari satu penggung megah ke panggung megah lainnya. Wiji Tukul, adalah sosok orang biasa seperti kebanyakan.
Ia hidup di bawah garis kemiskinan. Mengamen puisi dari jalan ke jalan. Namun, apa yang dilakukan Wiji Tukul justru mampu memantik perjuangan masyarakat dari berbagai kelas untuk melawan Orde Baru. Sampai, pada suatu titik, Wiji Tukul hilang tak tahu rimbanya. Ia tak ditemukan sampai saat ini.
Sampai sang istri, Siti Dyah Sujirah atau yang lebih dikenal dengan nama sapaan Sipon, akhirnya meninggal dunia pada Kamis (5/1/2023) malam. Sipon, sebagaimana suaminya, adalah pejuang kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (HAM). Ia, utamanya, menuntut agar pemerintah membuka suara, dimana suaminya berada atau dihilangkan, atau seperti apa statusnya.
Namun, perjuangan panjang Sipon yang tanpa kenal lelah tersebut, tetap tak terjawab dan belum mendapatkan hasil hingga ia akhirnya menyudahi perjalanan hidup akibat serangan jantung.
Kabar meninggalnya Sipon telah dikonfirmasi oleh juru bicara keluarga, Hastin Dirgantari. Menurutnya, sebelum meninggal dunia, Sipon sempat merasakan sesak napas pada Rabu (4/1/2023) malam.
“Kemarin dia mengeluh sakit dan ketakutan. Saya enggak tahu takunya apa,”kata Hastin di Jebres, Surakarta.
Setelah mengeluh sakit, Sipon sempat dibawa ke dokter untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Namun, Sipon tak mau menerima hasil pemeriksaan dokter yang menyatakan ia mengalami tekanan darah rendah diiringi gula darah yang tinggi.
Sipon akhirnya bersedia di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan kesehatan lebih lanjut setelah dibujuk oleh putra pertamanya, Fajar Merah yang kini tinggal di Wonogiri.
Sipon pun sempat ditinggalkan di rumah sakit oleh putrinya, pada Kamis pagi setelah kondisinya mulai terlihat membaik. Namun, siang hari, kondisi Sipon kembali memburuk.
“Kami diminta kembali ke rumah sakit. Sampai di sana, kondisinya sudah serangan jantung. Sekarang Mbak Pon sudah sembuh dari sakitnya, sudah beristirahat dengan tenang dan damai di surga,” terang Hastin. (fat)