Denpasar (pilar.id) – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Perwakilan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (SKK Migas Jabanusa) telah mengadakan Lokakarya Media Periode III bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama Wilayah Timur (KKKS Cluster Timur) pada tanggal 15-16 November 2023 di Bali.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pimpinan media di wilayah Jawa Timur dengan tema utama, “Roadmap Industri Hulu Migas Menuju Ketahanan Energi Nasional dan Tantangannya Dalam Mewujudkan Kedaulatan Energi di Tengah Disrupsi.”
Dalam sambutannya, Kepala SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Nurwahidi, mengucapkan terima kasih kepada media atas pemberitaan positif.
Meskipun masih terdapat pemberitaan negatif, Nurwahidi melihatnya sebagai peluang untuk pembelajaran dan perbaikan.
Produksi minyak di Jabanusa masih melebihi target sebesar 6 persen, sementara gas mencapai potensi produksi yang memuaskan. Namun, sekitar 25 persen potensi gas belum dapat direalisasikan.
Nurwahidi berharap dukungan media dapat mendorong realisasi produksi gas yang tertunda. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Dananjayo Suryodipuro, menekankan pentingnya sinergi dalam mencapai ketahanan energi nasional.
Dalam paparannya tentang Strategi Komunikasi Industri Hulu Migas, Hudi menjelaskan dinamika dan tantangan dari segi perubahan ekonomi, geopolitik dunia, hingga transisi energi.
“Hudi menyampaikan bahwa industri migas pada tahun 2022 memberikan kontribusi sekitar Rp 700 triliun kepada negara. Industri ini juga memberikan dampak positif secara tidak langsung pada sektor-sektor lain, seperti industri kesehatan, asuransi, vendor lokal, dan lainnya,” ungkapnya.
Indonesia memiliki potensi migas yang besar, dengan 128 cekungan yang hanya 20 yang dieksplorasi. Potensi migas belum diproduksi mencapai sekitar 4 miliar barel minyak mentah dan 54 triliun kubik gas.
Indonesia menjadi net eksportir gas dan memiliki investasi migas yang mencapai 12 persen, melebihi angka investasi dunia sebesar 6 persen.
Kegiatan ini melibatkan dua narasumber utama, yaitu Tenaga Ahli Utama Bidang Energi, Kedeputian I Kantor Staf Presiden, Hageng Suryo Nugroho, SE. MEMD. dan Anggota Dewan Pers, Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat & Penegakan Etika Dewan Pers, Arif Zulkifli.
Hageng menekankan bahwa Indonesia masih memiliki potensi migas yang besar, dengan banyak insentif fiskal yang ditawarkan.
“Permintaan akan energi di Indonesia dan dunia terus meningkat, dan migas tetap menjadi kebutuhan. Untuk mencapai target lifting minyak pada 2024 sebesar 625.000 barel per hari, diperlukan kerja sama semua pihak, termasuk media,” kata Hageng.
Arif Zulkifli, dalam materinya tentang Hubungan Narasumber dan Media dalam Mengembangkan Komunikasi yang Efektif di Industri Hulu Migas, mengingatkan bahwa ketahanan energi membutuhkan dukungan semua pihak.
Opini publik dipengaruhi oleh pemberitaan media, dan krisis komunikasi dapat menghambat pencapaian target. Arif menekankan pentingnya kebebasan pers yang diatur dengan baik agar komunikasi tidak salah arah.
“Ketahanan energi memerlukan kolaborasi, dan media memiliki peran besar dalam membentuk opini publik. Oleh karena itu, komunikasi yang baik antara industri migas dan media sangat penting,” tutup Arif. (hdl)