Jakarta (pilar.id) – Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan bahwa kepuasan pemilih terhadap kinerja Presiden Joko Widodo tidak berpengaruh signifikan terhadap meningkatnya elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, mengungkapkan temuan tersebut saat memaparkan hasil quick count dan exit poll SMRC secara daring dari Jakarta pada Rabu (21/2/2024).
Menurut Deni, berdasarkan hasil exit poll SMRC, 80 persen pemilih merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Rinciannya mencakup 31 persen yang sangat puas dan 49 persen cukup puas. Meskipun begitu, ia menekankan bahwa kepuasan ini tidak secara signifikan memengaruhi elektabilitas PSI.
“Dari 80 persen pemilih yang merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi, hanya 3 persen yang memilih PSI. Identifikasi PSI dengan Jokowi belum berhasil menarik basis massa yang signifikan,” ungkap Deni.
Lebih lanjut, Deni menjelaskan bahwa mayoritas dari 80 persen pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi memilih PDI Perjuangan pada Pemilu 2024 dengan angka mencapai 19 persen. Disusul oleh Partai Golkar dan Gerindra, keduanya mendapatkan 15 persen.
“Data ini menunjukkan upaya PSI untuk mengidentifikasikan partainya dengan Jokowi belum berhasil menarik basis massa Jokowi,” tambahnya.
Meskipun PSI berusaha mengidentifikasikan dirinya sebagai partai yang terkait erat dengan Jokowi, SMRC mencatat bahwa partai-partai lain, terutama yang berada di Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, juga melakukan upaya serupa.
“Partai-partai lain seperti Gerindra dan Golkar juga berusaha mendapatkan efek positif dari citra pemerintahan Jokowi. Identifikasi ini tidak hanya terjadi pada PSI,” jelas Deni.
Quick count SMRC melibatkan suara sah secara nasional dengan total 820.161 TPS, sementara exit poll melibatkan seluruh pemilih yang datang ke TPS pada Pemilu 14 Februari 2024 dengan sampel sebanyak 3.715 orang. Margin of error exit poll diperkirakan sekitar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (hdl)