Pontianak (pilar.id) – Kabupaten Kubu Raya merupakan salah satu dari 6 kabupaten/kota yang berhasil menurunkan prevalensi stunting di tahun 2022, yaitu dari 40,3 persen (tahun 2021) menjadi 27,6 persen (tahun 2022).
Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin memberikan apresiasi setinggi-tingginya diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Kubu Raya atas komitmen dan dukungan terhadap pelaksanaan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
Ia menegaskan jika pemerintah di tahun 2021 langsung menunjuk BKKBN untuk menurunkan angka stunting di Indonesia.
“Kami dari DPR RI akan terus mendukung BKKBN dalam menurunkan angka stunting termasuk di Kalbar,” saat Sosialisasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting bersama Mitra Kerja di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.
Bahwasannya kegiatan Kemitraan BKKBN-Komisi IX DPR RI merupakan sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Sesuai fungsinya, BKKBN mendapat tugas dalam penyelenggaraan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting. Sedangkan DPR RI sebagai lembaga legislatif menjalankan salah satu fungsinya yaitu fungsi pengawasan,” ungkap legislator asal Kalbar itu.
Dukungan yang sama untuk mendukung BKKBN dalam menurunkan angka stunting juga disampaikan M. Salahuddin ST, MT, anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya.
“Saya melihat ada Duta Genre yang dapat mengawal masyarakat khususnya anak muda untuk merencanakan kehidupan melalui pemahaman yang diberikan Duta Genre kepada anak muda di Kuburaya termasuk merencanakan pernikahannya,” kata Salahuddin.
Tentu dengan adanya sosialisasi yang diberikan, diakuinya masyarakat Kabupaten Kubu Raya akan memahami apa itu stunting dan bagaimana mengantisipasinya.
“Saya yakin melalui kegiatan seperti ini maka masyarakat akan terus berupaya terutama tetap menjaga gizi dari anak-anak mereka semenjak lahir agar tumbuh kembang baik menjadi generasi penerus Kubu Raya yang bermanfaat dimasa mendatang,” paparnya.
Direktur Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), Eka Sulistya Ediningsih menegaskan jika pengertian stunting dimana kondisi gagal tumbuh dan berkembang pada seorang pada saat seribu hari kehidupan karena kekurangan gizi pada waktu yang lama.
“Saat ini satu dari lima anak di Indonesia mengalami stunting, sementara di Kalbar satu dari tiga anak mengalami stunting,” ungkap Eka Sulistya.
Bahwasannya yang wajib menjadi perhatian masyarakat terhadap keadaan anak jika mengalami stunting maka saat tumbuh remaja dan dewasa beberapa penyakit akan muncul sehingga para orangtua wajib mengetahui akan hal itu.
“Dan yang paling memprihatinkan anak stunting saat dewasa maka ia akan mengalami penyakit yang terkait dengan metabolik seperti gula darah, darah tinggi sehingga mudah untuk terkena penyakit lainnya. Hal ini yang wajib diperhatikan agar anak kita terhindar dari stunting,” jelasnya.
Bahwa stunting akan mengganggu organ lain didalam tubuh termasuk mudah sakit, tingkat kecerdasan berkurang dan masih banyak perkembangan yang terhambat sehingga pergaulan dan kehidupannya juga akan mengalami keterlambatan.
“Ciri-ciri anak lahir akan stunting adalah saat lahir bayi mengalami berat badan kurang dari 2,5 Kilogram dan tinggi kurang dari 48cm. Untuk itu pemerintah terus berupaya agar seluruh bayi yang lahir di Tahun 2023 dan 2024 hingga seterusnya tidak ada lagi yang mengalami kekurangan gizi,” urainya lagi.
Kaper BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting di seluruh tingkatan wilayah perlu dilakukan agar seluruh elemen masyarakat terpapar informasi tentang stunting.
“Kita semua yang ada di sini memiliki semangat dan komitmen yang kuat dalam mendukung, melaksanakan dan menyukseskan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting kedepan,” jelasnya.
Suhartini, SE, MAP, perwakilan OPD Kubu Raya selaku pemateri menambahkan jika Pemkab Kubu Raya telah melakukan tim percepatan penurunan stunting dan beberapa hal yang telah dilakukan salah satunya melalui website Kepung Bakul dimana pengelolaan data terus dilakukan agar seluruh masyarakat dapat melihat kawasan dimana saja yang mengalami stunting untuk kemudian ditindaklanjuti.
“Melalui sosialisasi ini juga kami melakukan pelantikan Duta Genre salah satunya agar para duta ini dapat membantu kami dalam penanganan stunting khususnya kepada para remaja yang ada di Kabupaten Kubu Raya,” tutupnya. (din)