Surabaya (pilar.id) – Pada triwulan pertama di tahun 2023, perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur mencatat jumlah akseptor Keluarga Berencana (KB) mencapai 81.637. Dari data ini, yang paling diminati para akseptor adalah kontrasepsi suntik dan pil.
Hal itu seperti yang disampaikan, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati, jika 47 persen adalah kontrasepsi suntik, lalu pil sebanyak 14 persen, kondom 2,97 persen, implan 19,2 persen, IUD 13,41 persen, MOW 3,2 persen sedang MOP sebanyak 0,1 persen.
“Di dalam triwulan pertama tahun 2023 ini sudah luar biasa. Untuk target KB baru ada 81,637 Akseptor atau 8,26 persen dari target, dan capaian untuk KB baru dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, kita sudah di posisi 25.07 persen,” jelas Ernawati dalam sambutannya pada acara Halal Bihalal Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Rabu (26/04/2023)
Selain itu, Ernawati juga menegaskan bahwa Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur sangat optimis dengan target-target di tahun 2023 akan bisa tercapai. Meskipun pada tahun 2022 lalu, target MOP di Jawa Timur belum tercapai.
“Penggunaan alat kontrasepsi ini juga dalam rangka mencegah terjadinya stunting melalui program satu keluarga satu balita. Dengan cara mengatur jarak antar kehamilan,” jelasnya.
Erna juga berharap dari acara halal Bihalal ini, akan semakin memantapkan komitmen dan tekad seluruh SDM BKKBN Jatim untuk lebih meningkatkan kualitas kinerja. (jel/hdl)