Jakarta (pilar.id) – Pernyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Azwar Anas yang menyatakan Anggaran Kemiskinan sebesar Rp500 triliun habis untuk studi banding dan rapat di hotel mendapatkan bantahan.
Bantahan tersebut datang dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Menurut Sri Mulyani, tidak mungkin anggaran kemiskinan digunakan untuk studi banding dan rapat di hotel.
Sebab, anggaran kemiskinan sudah disusun dan dibagi ke berbagai program yang penyalurannya langsung diberikan ke masyarakat miskin.
“Misalnya tahun lalu itu kan Rp460 triliun, umpamanya dalam bentuk PKH itu enggak ada seminar-seminar. Wong sudah ada by name, by address, by account number, sembako,” tegas Sri Mulyani di Gedung Djuanda I, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).
Meski begitu, Sri Mulyani juga menyatakan bahwa pihaknya belum melakukan evaluasi dan komunikasi terkait pernyataan dari Azwar Anas tersebut.
Namun, Sri Mulyani juga kembali menegaskan bahwa anggaran kemiskinan tahun 2022 lalu, sudah dialokasikan dalam bentuk bantuan sosial atau bansos.
Selain itu, juga dibagi dalam program-program pengurangan kemiskinan yang sebagaian besar diterima langsung oleh kelompok masyarakat miskin.
Semua penyaluran anggaran kemiskinan melalui bantuan sosial tersebut, dilakukan langsung oleh Kementerian Sosial.
“jadi yang dilakukan Kementerian Sosial membuat pahlawan ekonomi nusantara, pemberian makanan dukungan untuk lansia yang kurang mampu, itu semua langsung ke penerima,” lanjut Sri Mulyani.
Menurut dugaan Sri Mulyani, apa yang dimaksud oleh Menpan-RB Azwar Anas dalam pernyataannya adalah anggaran belanja barang secara umum yang ada di kementerian dan lembaga.
Dimana, anggaran tersebut memang biasanya digunakan untuk perjalanan dinas dan seminar.
“Kalau perjalanan dinas, kemudian untuk seminar, meeting segala macam itu, kita minta untuk diturunkan. Dan itu sudah kita coba untuk terus turunkan,” terangnya. (fat)